Kamu Punya Hutang? Tolong Jangan Lakukan 7 Hal ini ya agar jalan hidupmu selalu dimudahkan oleh Allah.
Sebagaimana kita ketahui, hutang itu diperbolehkan dalam Islam, bahkan orang yang mau memberikan pinjaman alias hutang pahalanya lebih besar daripada bersedekah, Hal tersebut sesuai dengan Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam:
“Pada malam aku diisra’kan (Mikraj) aku melihat tulisan di atas pintu syurga, ‘Pahala sedekah ialah 10 kali ganda dan pahala memberi hutang ialah 18 kali ganda‘. Aku bertanya Jibril kenapa memberi hutang lebih banyak pahalanya daripada sedekah? Jawabnya, kerana orang yang meminta sedekah dalam keadaan meminta sedangkan dia mempunyai harta. Sedangkan orang yang meminta pinjaman tidak akan meminta pinjaman kecuali karena sesuatu keperluan” (Hadits Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi)
Namun, bagi yang berhutang, seyogyanya jangan melakukan 7 hal berikut ini:
1. Berniat tidak melunasi hutang
Karena tahu si pemberi pinjaman itu orangnya baik, kaya raya, maka berhutang dengan niat tidak membayar. Hati-hati... sama saja dengan seorang pencuri.
"Siapa saja yang berhutang, sedang ia berniat tidak melunasi hutangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang pencuri.” (HR Ibnu Majah, hasan shohih)
2. Tenang-tenang saja padahal punya utang
Punya uang malah dipakai untuk hal lain dan tidak mengutamakan pembayaran utangnya (meski mencicil), ini bisa mengindikasikan tidak pahamnya ia betapa dahsyat urusan hutang di padang mahsyar nanti.
"Barangsiapa mati dan masih berhutang satu dinar atau dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena di sana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR.Ibnu Majah, Shahih)
3. Tidak mencatat utang piutang
Utang sedikit pun perlu kita catat agar tidak terlupa, jangan remehkan urusan catat mencatat utang piutang ini!
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya..” (QS Al Baqarah 282)
4. Menunda pembayaran hutang
Sudah ada sih uangnya, tapi pakai dulu deh buat keperluan lain atau ditabung dulu toh belum ditagih. Nah, yang seperti ini amat berbahaya karena termasuk sifat zalim.
"Menunda-nunda (bayar hutang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah kedzaliman..” (HR Bukhari dan Muslim)
5. Mempersulit dan banyak alasan dalam pembayaran hutang
Selalu cari-cari alasan dalam menunda pembayaran hutang merupakan hal buruk yang sebaiknya kita hindari. Selain tidak lagi mendapat kepercayaan orang, juga bisa memperoleh kebencian
Allah.
"Allah ‘Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi hutang..” (HR Ahmad, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
6. Meremehkan hutang walaupun sedikit
Jangan pernah sekali-kali meremehkan perkara hutang, karena ruh anak bani adam yang telah meninggal dunia akan terkatung-katung alias gentayangan di alam sana jika hutangnya belum dibayar.
"Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada hutangnya hingga hutangnya dibayarkan...” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, ad-Darimi, dan Ibnu Majah)
7. Jangan pernah berbohong kepada pihak yang memberi hutang
"Sesungguhnya, apabila seseorang berhutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkari..” (HR Bukhari dan Muslim)
Demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak kita perbuat ketika berhutang pada orang lain. Semoga bermanfaat.