Ka'bah, bangunan suci yang menjadi kiblat peribadatan umat islam sedunia masih menyimpan misteri. Kabah yang berbentuk kubus setinggi 11,03 m x 12,62 m itu terletak di tengah Masjidil Haram, Kota Makkah.
Kabah berarti kubus. Jika merujuk pada Al Ka’bah Al Musyarrafah (Ka’bah Yang Suci), adalah sebuah bangunan di tengah-tengah masjid paling suci dalam agama Islam, Masjidil Haram, di Mekkah. Pintu Kabah terbuat dari emas.
Lantas mengapa pintu Kabah tidak dibuka sepanjang masa, dan hanya dibuka dalam kesempatan tertentu. Tentu banyak yang bertanya-tanya ada apa dan seperti apa di dalam Kabah.
Sejatinya tidak ada kesan mewah di dalamnya. Hanya ada sebuah lemari putih berbentuk kotak dengan ukuran sedang, tiga tiang utama, dan berbagai hiasan gantung.
Pengguna Twitter asal Malaysia bernama Abdal Aziz mencoba memberikan penjelasan singkat tentang isi Kabah.
Terdapat sebuah lemari putih yang ada di dalam Kabah. Posisi lemari ini tepat berada di depan pintu Kabah jika dilihat dari bagian dalam.
Di atasnya biasa diletakkan alat pewangi dari asap kayu gaharu yang khusus untuk mengharumi ruangan Kabah.
Pendapat lain juga menyebut, lemari putih itu adalah tempat menyimpan berbagai macam wangi-wangian yang nantinya akan dicampur dengan air zam-zam untuk mencuci atau membersihkan bagian dalam Kabah.
Terdapat pula lantai berwarna putih yang panjang dan ukurannya berbeda dari yang lainnya. Ini adalah bekas tempat shalat Rasulullah SAW ketika beliau memasuki Kabah.
Tepat di hadapan tempat shalat Baginda Nabi, terdapat ukiran batu bertuliskan kalimat tauhid “Laa ilaaha illallaah, Muhammad rasulullah” yang berarti ‘Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah’.
Di sisi lainnya, ada sebuah pintu di bagian dalam Kabah. Benda ini dikenal dengan nama pintu taubat. Di dalam pintu tersebut terdapat tangga menuju ke atap Kabah.
Tiga buang tiang penopang yang menjulang ke atas ini terbuat dari kayu yang terbaik dan disepuh dengan emas murni. Bagian atasnya terlihat kain kiswah bagian dalam yang berwarna hijau.
Banyak sekali hiasan berisi parfum yang tergantung di langit-langit Kabah. Semua ini adalah hadiah dari para khalifah, raja-raja, sultan, amir, dan para pembesar Islam sepanjang sejarah.
Jika dimaknai lebih dalam, di tengah kehampaan itu kecuali ruang kosong, menuntut kita merenung betapa perlunya menghilangkan segenap kesan kemewahan duniawi saat kita menghadap ke haribaan Allah SWT.
Di tengah kekosongannya kita diajak untuk mengosongkan diri seperti kosongnya bagian dalam Kabah.
Di sinilah keagungan Kabah. Di dalam Kabah, kita bisa salat ke arah semua penjuru mata angin. Kita bisa salat menghadap ke sekeliling tembok.