Tampaknya pemerintah RI, terkhusus Presiden Joko Widodo, harus menghentikan sementara proses vaksinasi Covid-19 yang tengah berjalan di Indonesia.
Alasannya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menyatakan kekhawatiran dan rasa tidak yakin bahwa vaksin yang ada dan tengah disuntikkan, bisa mengatasi Covid-19 dengan segala mutasinya.
"Virus ini masih menguasai manusia. Itu pertanyaan besarnya. Saya khawatir, kami harus bersiap," kata Direktur WHO Eropa Hans Kluge, seperti dikutip dari Aljazirah, Jumat 5 Februari 2021.
Pernyataan Kluge ini disampaikannya, sebagai respons atas laporan Inggris, bahwa ada lebih dari 4.000 varian virus yang menyebabkan Covid-19.
Laporan dari British Medical Journal menyebutkan, ribuan strain telah bermutasi, dan hanya sebagian kecil saja yang cenderung mengubah Covid-19.
Mutasi baru virus ini sudah terdeteksi di Inggris, hingga ke Brasil dan menyebar jauh lebih cepat.
Untuk itu, Kluge meminta semua negara mengambil tindakan yang perlu dilakukan dan memperluas kapasitas pengurutan genom mereka, sebuah proses yang memetakan kode genetik virus.
Apa yang disampaikan Kluge, juga diperkuat pejabat tinggi Inggris yang bertanggungjawab atas penyebaran vaksin, Nadhim Zahawi. Ia tak yakin, vaksin yang ada saat ini, dapat bekerja maksimal melawan Covid-19 varian baru.
“Semua produsen, Pfizer-BioNTech, Moderna, Oxford-AstraZeneca, dan lainnya, sedang mencari cara untuk meningkatkan vaksin mereka untuk memastikan bahwa kami siap untuk varian apa pun. Saat ini ada sekitar 4.000 varian Covid-19 di seluruh dunia,” ujar Zahawi.
Varian Inggris yang disebut, yang dikenal sebagai VUI-202012/01, memiliki mutasi termasuk perubahan protein yang digunakan virus untuk mengikat reseptor ACE2 manusia. Artinya mungkin lebih mudah untuk ditangkap.