Kakek penjual es di Yogyakarta ini selalu bagikan es gratis untuk anak yatim walaupun hidupnya juga serba kekurangan. Begini kisahnya yang sangat menginspirasi!
Banyak sekali penjual makanan yang telah lanjut usia, namun masih semangat untuk berjualan. Mereka seolah tak patah semangat untuk memenuhi kebutuhan di usia yang telah senja.
Bahkan kisah mereka kerap mengundang simpati dari masyarakat. Tak jarang juga menginspirasi banyak orang.
Seperti seorang kakek berusia 70 tahun di Yogyakarta ini.
Dilansir dari Instagram @kitabisacom (11/2), kakek bernama Jumiyo ini diketahui sehari-harinya berjualan es.
Es yang ditawarkan oleh kakek Jumiyo adalah es goyang. Namun, beliau menamakannya es jadul dan ditulis pada gerobaknya.
Kakek Jumiyo berjualan dengan mengayuh sepedanya yang telah usang. Beliau berjualan di sekitar Alun-alun Kidul Yogyakarta.
Es jadulnya ini ditawarkan dengan harga Rp 2.000 per tusuk.
Es jadul ini juga dibuat sendiri oleh kakek Jumiyo dibantu oleh sang istri.
Pada gerobak es jadul milik kakek Jumiyo ini ada selembaran bertuliskan 'Khusus Anak Yatim Gratis Es Jadul'.
Ternyata kakek ini memang berniat untuk bersedekah.
"Ya memang saya itu jualan, agar di usia senja gak ngerepotin anak cucu. Tapi selain itu ada yang terpenting lagi, yaitu sedekah," ujar kakek Jumiyo seperti dikutip dari Instagram @kitabisacom (11/2).
Walaupun pendapatan kakek Jumiyo dari berjualan es tidak seberapa, namun tak menyurutkan niatnya untuk bersedakah.
Tak hanya itu saja, kakek Jumiyo juga sering mengumpulkan uang hasil berjualan untuk membeli Al-Qur'an dan Iqro yang nantinya beliau sumbangkan ke Tempat Pendidikan Al-Quran (TPA) di dekat rumahnya.
Kisah menginspirasi kakek Jumiyo ini ternyata menyita perhatian netizen. Banyak yang salut dengan kegigihan serta sifat kakek Jumiyo yang suka berbagi.
"Semoga mbah dan keluarga sehat selalu, dilancarkan rezekinya aminnn," tulis netizen. "Mbah Jumiyo sehat-sehat ya mbah!" sahut netizen lain.