Emha Ainun Najib atau lebih dikenal dengan sebutan Cak Nun kian menjadi perbincangan di dunia media sosial usai ancam akan turunkan Presiden Jokowi.
Ancaman Cak Nun ini bermula dari sebuah video yang diunggah pada kanal Ayo Berbagai Ilmu yang berjudul ‘Hancurnya Indonesia Dimulai Rezim Ini’, Cak Nun mengungkap hal-hal yang sangat mengejutkan.
Cak Nun mengaku bahwa dirinya tidak setuju dengan konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sistem kepemimpinan di Indonesia.
Meski tak setuju dengan sistem dan pemimpin negara Indonesia, Cak Nun tetap mengaku bahwa ia mencintai Indoneisa.
Pada era kepemimpinan Presiden Soeharto, Cak Nun mengaku bahwa dirinya kerap kali berseberangan dengan pemerintah.
Meski berseberangan dan miliki perbedaan, hal ini tidak membuat Cak Nun membencinya, tetapi menuntut pemerintah untuk selalu cinta dan peduli terhadap Indonesia.
“Pikiran saya berbeda mengenai Indonesia, saya punya cara berpikir yang berbeda dengan semuanya. But, I love you. Berbeda tidak masalah, dan saya tidak akan masalah, tidak akan memaksakan kehendakmu,” kata Cak Nun.
Tak hanya itu, Cak Nun juga klaim bahwa dirinya dapat memajukan Indonesia hanya dengan membuat sejumlah teori atau gambaran ideal sesuai dengan apa yang ia pikirkan.
Bahkan Cak Nun memiliki sejumlah catatan yang menurutnya mengarah kepada perdamaian
Meski demikian, Cak Nun menilai bahwa Indonesia sampai saat ini tidak membutuhkan jasanya, sehingga ia memutuskan untuk diam dan tetap mencintai Indonesia.
“Ngomongin perdamaian, saya punya catatan banyak sekali mengenai itu. Tapi tidak bisa saya omongkan 100 persen. Saya punya teori macem-macem, banyak sekali. Tapi karena Indonesia enggak butuh saya, ya saya diam saja. But I love you, dari jauh aku tetap mencintaimu,” ucap Cak Nun.
Selain itu, Cak Nun juga memberikan kisah mengenai pemerintahan pada era Presiden Soeharto dulu.
Cak Nun mengklaim bahwa Presiden Soeharto lengser dari jabatannya pada masa itu karena dirinya yang meminta.
Kini Cak Nun kembali klaim bahwa ia merasa bisa saja melakukan hal yang sama untuk Presiden Jokowi ketika Indonesia benar-benar dalam situasi yang darurat.
“Saya ini sebenernya tidak percaya dengan Indonesia, tapi Anda jangan marah. Saya yang bikin turun Pak Harto. Saya yang ngomongin Pak Harto secara pribadi, dan saya ingin melakukan itu lagi pada suatu hari,” kata Cak Nun.
“Kalau negara sudah darurat, saya akan turunkan (presiden) lagi,” tambah Cak Nun.