Bejat dan biadab. Dua kata itulah kiranya yang pantas disematkan kepada Ari Wibowo (32 tahun), warga Desa Terung, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur, yang tega memukuli ibu kandungnya sampai babak belur, baru-baru ini.
Berdasarkan penelusuran, Ari ternyata masih bujangan. Sudah menginjak umur 32 tahun, ia belum juga menikah. Warga sekitar tempat ia tinggal bahkan menyebutnya sebagai bujang lapuk.
Menjadi bujang membuat ia menua sebagai berandalan kampung. Ia dikenal temperamental dan kerap memukuli ibunya ketika suasana hatinya sedang tak bagus.
Ia juga hobi mabuk-mabukan dan itu membuat ia makin sering memukuli ibunya, Tasmiah (58 tahun).
Puncaknya, pada Senin malam (8/2/2021), Ari kembali memukuli ibu kandungnya. Penyebabnya, ia kesal lantaran ibunya terlambat menyalakan obat nyamuk bakar.
Mirisnya lagi, sebelum dipukuli, Tasmiah sempat membelikan nasi goreng untuk si anak durhaka. Ia membelikan nasi goreng sesuai permintaan anaknya.
Setelah membelikan nasi goreng, Tasmiah disuruh menyalakan obat nyamuk oleh Ari.
Karena tak langsung menuruti kemauannya, Ari lantas memukuli ibunya secara membabi buta, dengan menggunakan benda-benda yang saat itu berada di dekatnya, seperti alas kursi berbahan rotan, kemoceng, gantungan baju, dan bahkan jam dinding.
Tasmiah dipukuli di bagian wajah dan kepala hingga membuatnya babak belur seperti terlihat pada fotonya yang beredar di media sosial.
Kasat Reskrim Polres Magetan, AKP Ryan Wira Raja Pratama, pada Kamis (11/2/2021) mengatakan, menurut pengakuan Ari, perbuatannya yang kerap memukul ibunya itu juga didasari karena sang ibu sering mengingatkan dirinya untuk berhenti mengonsumsi minuman keras.