Sebuah video yang beredar luas di masyarakat menunjukkan petugas pemakaman COVID-19 keliru memakamkan jenazah.
Kejadian tersebut terjadi di pemakaman, Kasin, Klojen, Kota Malang.
Pihak keluarga pun sempat ngamuk dan terlibat adu mulut dengan petugas karena jenazah yang dimakamkan ternyata bukan anggota keluarganya.
Bahkan, sempat terjadi pemukulan kepada petugas pemakaman COVID-19 karena kesalahan tersebut.
Pada video itu, salah seorang pria yang diduga keluarga korban tampak emosi dan memaki-maki petugas pemakaman.
Tak hanya satu video, ada video lain yang berdurasi 1 menit 58 detik juga menunjukkan hal sama.
Tim Public Safety Center (PSC) Kota Malang yang menjadi tim pemulasaraan membenarkan kejadian itu. Koordinator PSC, Dhana Setiawan mengatakan kejadian terjadi pada Kamis sore (28/1/2021) kemarin.
Saat itu tim akan memakamkan jenazah pasien COVID-19 berinisial W di TPU Kasin.
Dhana mengatakan, dalam sehari kemarin ada 6 jenazah COVID-19 yang harus dimakamkan. Mulanya tak ada masalah, jenazah 1 dan 2 bisa dimakamkan secara lancar dengan protokol kesehatan.
Masalah mulai muncul saat tim akan memakamkan jenazah nomor urut 3 dan W yang bernomor 4.
Tim, lanjut Dhana memilih menunda memakamkan jenazah W dan mendahulukan jenazah benomor urut 5.
Alasannya, jenazah 3 dan 5 berasal dari satu wilayah sehingga dianggap lebih efisien. Keluarga pun tak terima dan mulai emosi.
Usai memakamkan jenazah bernomor urut 3 dan 5, mereka pun kembali ke RS Saiful Anwar untuk mengambil jenazah nomor W dan jenazah nomor urut 6.
"Sama rekan-rekan di lapangan, jenazah bersangkutan tidak dicek lagi. Karena mungkin sudah kelelahan juga, jadi petugas langsung membawa jenazah yang ditunjuk tanpa mengecek ulang. Namun ternyata petugas membawa jenazah nomor 6. Tetapi yang jadi permasalahan ini adanya pemukulan," urainya Jumat (29/1/2021).
Lebih jauh, Dhana menambahkan bahwa pemukulan terjadi di TPU Kasin. Pemukulan tersebut terjadi lantaran keluarga emosi setelah diketahui bahwa jenazah yang dibawa ke TPU Kasin ternyata bukan keluarga mereka tetapi justru jenazah lain yang harusnya juga dimakamkam di tempat lain. Kondisi tersebut kemudian membuat keluarga emosi dan melakukan pemukulan kepada salah satu petugas pemakaman COVID-19.
"Kalau kedua jenazah itu sebenarnya sama-sama pasien COVID-19. Pemukulan kepada bagian kepala dengan tangan kosong. Kejadiannya cepat sekali. Pelaku yang melakukan pemukulan dua orang," tambahnya. Ia pun mengaku sudah melaporkan kejadian pemukulan ini pada pihak kepolisian.
Usai pemukulan tersebut, petugas bernama Alfa tersebut langsung dibawa di RS Panti Waluya Sawahan, Kota Malang. Hal itu untuk mengetahui apakah ada cedera yang dialami petugas karena kejadian tersebut. Karena ada benjolan di kepala usai pemukulan.
"Petugas sudah dirawat untuk diperiksa. Khawatirnya ada gegar otak ringan karena ada benjolan di kepala. Tetapi ini masih diobservasi," tutupnya.