Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, ternyata sudah sering dibawa Captain Afwan. Kapten Afwan sudah bertahun-tahun dengan pesawat itu.
Ratih, Pramugari Sriwijaya Air yang ikut ke rumah duka di Cibinong, Bogor, mengungkap selama ini dia sering terbang bersama Kapten Afwan, termasuk dengan pesawat nahas itu.
“Karena begini, Kapten Afwan itu sering terbang klasik ya. Jadi kebetulan itu (Sriwijaya Air SJ182) memang pesawat klasik. Jadi memang sering terbang itu,” ujarnya di kediaman Kapten Afwan di Cibinong, Bogor, Sabtu (30/1/2021).
Ratih menyebut Kapten Afwan merupakan pilot yang sering membawa pesawat klasik. Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu juga termasuk dalam kategori pesawat klasik.
Dan Kapten Afwan sering menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ182 ketika bertugas.
Ratih mengaku sering bertugas bersama Kapten Afwan atau sering satu pesawat dengan Kapten Afwan.
“Iya itu sering banget dipakai. Sama kita-kita juga sering,” katanya.
Seperti diketahui, jenazah Kapten Afwan sudah teridentifikasi tim DVI Mabes Polri dan hari ini Sabtu (30/1), Kapten Afwan dimakamkan di salah satu TMP di Pondok Rajeg Bogor.
Semasa hidup, Kapten Afwan merupakan anggota TNI AU yang pernah bertugas di Lanud Halim Perdanakusumah dan Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur.
Dia bertugas di Skadron Udara 4 serta Skadron Udara 31.
Skadron Udara 4 adalah satuan udara angkut ringan yang berada di bawah jajaran Wing Udara 2, Komando Operasi Angkatan Udara II yang bernaung di bawah Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur.
Sementara itu, Skadron 31 adalah satuan di bawah kendali Wing Udara 1 Lanud Halim Perdakusuma yang bertugas sebagai skadron angkut berat.
Almarhum merupakan pilot berpengalaman dan mantan penerbang TNI AU periode 1987-1998.
Dan Kapten Afwan bekerja untuk Sriwijaya Air sejak 2014 lalu atau baru sekitar 6 tahun.