Indonesia berduka setelah ulama atau pendakwah kondang Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis, 14 Januari 2021.
Syekh Ali Jaber dikabarkan wafat pada pukul 8.30 WIB, di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Media sosial pun dibanjiri ucapan belasungkawa dan doa untuk Syekh Ali Jaber. Selain itu muncul juga informasi-informasi inspiratif serta menarik terkait Syekh Ali Jaber semasa hidup.
Salah satu informasi itu adalah, Syekh Ali Jaber ternyata pernah bermain sepak bola untuk tim lokal Nusa Tenggara Barat (NTB), Assahab Ampenan.
Informasi tersebut disampaikan oleh akun twitter @seputarligina. Akun tersebut menggunggah sebuah foto yang memperlihatkan tim sepak bola.
Dalam keterangannya, akun tersebut menyebutkan bahwa Syekh Ali Jaber memakai seragam bernomor delapan.
“Selamat jalan Syekh Ali Jaber. Foto ini diambil ketika beliau bermain untuk tim lokal NTB, Assahab Ampenan, beliau memakai nomor punggung 8,” tulis akun @seputarliga, dikutip Kabarmakkah.com, Jumat, 15 Januari 2021.
Foto ini diambil ketika beliau bermain untuk tim Lokal NTB Assabab Ampenan, beliau memakai no punggung 8.
Hal ini selaras dengan ceramahnya di NTB beberapa waktu lalu, Syekh Ali Jaber mengungkapkan kecintaannya terhadap Lombok.
Hal tersebut tidak terlepas dari perjalanan dakwahnya di Indonesia serta sejarah keluarganya.
"Ketika saya di Lombok ini, saya jauh lebih merasa nyaman karena ada ceritanya. Pertama, saya berjuang di Indonesia memang di Lombok. Anak saya lahir di Lombok. Kakek saya meninggal, mati syahid melawan penjajah Jepang di Lombok," kata Syekh Ali Jaber.
Ia juga menyebutkan bahwa mungkin sedikit orang yang tahu jika dirinya memiliki darah Indonesia. Kedua kakek Syekh Ali Jaber dari pihak ibu lahir di Indonesia, tepatnya di Bumiayu dan Lombok.
Oleh karena itu, Syekh Ali Jaber sempat mengungkapkan keinginannya apabila meninggal di Indonesia. Ia ingin dimakamkan di Lombok, NTB.
"Ya Allah, walaupun saya memilih dan memohon meninggal di Madinah, tapi kalau, ya Allah, kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon, saya mau dimakamkan di Lombok," kata Syekh Ali Jaber.
Kendati pada akhir Desember lalu, Syekh Ali Jaber dinyatakan positif Covid-19. Namun ketika Syekh Ali Jaber wafat, dia dalam status negatif Covid-19.***