Belakangan sejumlah daerah di tanah air diterjang bencana alam, salah satunya bebarapa titik di Pulau Kalimantan.
Padahal sebelumnya Kalimantan jadi wilayah yang jarang terkena bencana banjir, berikut kondisi Kalimantan ketika dilihat dari udara.
Menyitat CNN, Greenpeace Indonesia menilai banjir yang terjadi di wilayah Kalimantan Selatan lantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) sudah kehilangan sekitar 304.225 hektar tutupan hutan dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun.
Dalam watu delapan tahun saja, sebagian besar hutan sudah dirombak menjadi perkebunan kelapa sawit.
Akibatnya, daya tampung hutan di daerah tersebut menurun sangat drastis sehingga terjadi bencana banjir.
“Kalau dari pantauan kita, 2001 sampai 2019 sekitar 304.225 hektar kehilangan tutupan hutan di situ. Itu yang menunjukkan daya tampung pendukung hutan di daerah itu sudah menurun drastis,” kata Juru Bicara Kampanye Hutan dari Greenpeace Indonesia, Arie Kompas, Jumat, 22 Januari 2021.
“Itu di bawah kaki Gunung Maratus dihajar sama sawit. Di sisi lain memang Banjarmasin masih terpengaruh pasang surut juga. Ketika air pasang akan memperparah banjir,” sambungnya.
Beberapa waktu lalu, sebuah video beredar luas di jagat media sosial yang memperlihatkan kondisi terkini dari salah satu pulau terbesar di Indonesia, yakni Pulau Kalimantan.
Dalam rekaman video singkat yang diunggah, terlihat kondisi Pulau Kalimantan yang terbilang menyedihkan.
Salah satu warganet yang mengunggah penampakan Pulau Kalimantan dari udara tersebut ialah akun jejaring media sosial Instagram @Camerapenjurunews.
Dalam video yang beredar, tampak sejumlah penggalan kalimat yang mengungkapkan mirisnya kondisi salah satu pulau yang menjadi paru-paru dunia saat ini.
“Kalimantan jadi begini ya? Enggak bisa berkata-kata lagi. Gimana masa depan anak cucu kita?,” tulis beberapa penggalan kalimat dalam video.
Dibarengi suara latar khas musik tradisional Kalimantan, tampak sekali lahan yang cukup luas terlihat dieskploitasi sedemikian rupa sehingga membuat lubang-lubang besar dan lahan gundul karena pepohonan yang dibabat habis.
Akun @Camerapenjurunews pun menuliskan sebuah caption yang berisi informasi bahwa sebenarnya hutan-hutan yang ada di Kalimantan merupakan hutan hujan paling tua yang memiliki beraneka ragam flora dan fauna.
Bahkan menurutnya, kini hutan tua yang telah ada sejak zaman pra sejarah tersebut telah berubah.
“Gimana tanggapan kalian? Buat yang belum tau, hutan di Kalimantan itu hutan hujan paling tua yang flora dan faunanya sangat beranekaragam dari semua hutan hujan di seluruh dunia. Hutan Kalimantan juga hutan yang paling original, sudah ada sejak jaman pra sejarah,” kata akun tersebut.
Meski begitu, tampaknya kekayaan yang dimiliki tanah Kalimantan tak setimpal dengan kualitas manusia yang mampu menjaga alamnya. Kini sekitar 50 persen hutan Kalimantan telah dijadikan ladang kelapa sawit, tambang, dan sebagainya.
“Namun kini, sudah sekitar 50% hutan Kalimantan dijadikan ladang sawit, tambang, pembangunan, dan lain-lain,” imbuhnya.
Berdasarkan keterenangan lanjutan, video ini merupakan rekaman ARC yang berlokasi di Berau, Kalimantan Timur.