Blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau yang biasa disapa Risma menjadi perbincangan warganet.
Bahkan, warganet berupaya melakukan penelusuran dan membuktikan blusukan Mensos hanya pencitraan semata.
Pembuktian warganet menjadi topik menarik di media sosial.
Tak segan-segan, warganet mencari tahu siapa saja yang menjadi sasaran blusukan Risma ini.
Salah satunya adalah akun twitter @Andhy_SP211. Ia mengunggah beberapa potongan gambar yang berisi pembuktian warganet ini.
"Gembel ternyata bisa menjadi profesi yg menguntungkan, bisa ikut Drakor tanpa casting pastiny..," bunyi caption yang tertera pada postingan tersebut.
Pada potongan gambar yang diunggah itu, Andhy menampilkan pembuktian warganet tentang seorang gelandangan atau PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang ditemui Mensos Risma beberapa waktu lalu di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
"Kalau yg menghadap ke depan atau yg rambutnya putih/ubanan kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno Menang dia orang PDIP. Lokasi jualanya jln Minang kabau Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga," tulis akun Adhe Idol yang di-capture dan diunggah Andhy, yang dibalas oleh beberapa komentar dari akun-akun lain.
Bermodalkan postingan viral ini, PMKS tersebut langsung ditemui wartawan.
Apa yang disampaikan oleh Adhe Idol berdasarkan alamat yang ada, memang benar.
Namun, oknum PMKS yang ditemui Mensos Risma ini enggan berbicara.
Ia tak mau mengakui, bahkan saat sudah ditujukan fotonya saat ditemui Risma di depan sebuah ruko berpintu merah dan juga foto saat sedang makan di warung.
"Enggak ada, saya enggak ketemu Mensos. Hari-hari di sini (tempat jualan kelapa muda)," katanya saat ditemui di Jalan Minangkabau, Tebet, Jakarta Selatan.
Di lokasi tempat ditemui PMKS ini, memang terdapat tempat jualan poster Soekarno, poster Megawati, dan poster lainnya. Persis di samping tempat jualan poster ini, terdapat sebuah lapak kelapa muda.
Tepat di depan lapak kelapa muda tersebut, jurnalis VIVA menemui oknum PMKS yang fotonya viral di media sosial.
Namun, pembicaraan dengan oknum PMKS ini terhenti saat seorang dari dalam lapak poster tersebut memanggilnya untuk masuk. Ia kemudian masuk ke dalam lapak dan tak mau menjawab pertanyaan wartawan.