Nasib malang menimpa keluarga pasien bernama Hj. Tri Martini (57), yang meninggal dunia usai dirawat selama 10 hari di Rumah Sakit Mayapada dan keluarga harus membayar biaya RS senilai Rp.87.394.700,- pada, Senin (28/12/20).
Pasalnya "Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/238/2020 tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Perawatan Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu bagi RS yang menyelenggarakan pelayanan Covid-19. Tidak berlaku di Rumah Sakit Mayapada Hospital Modernland Cikokol Kota Tangerang".
Anak Almarhumah menjelaskan Hari pertama masuk Rumah Sakit Mayapada, Jumat (18/12), hasil Rapid tes pasien negatif, dihari ke lima (23/12), pasien kembali di PCR Swab Test, dan dinyatakan positif covid-19, setelah dirawat selama 10 hari, pasien menghembuskan napas terakhir pada Senin malam pukul 22.00 WIB (28/12/20).
“Saya keluarga pasien yang tengah merasakan duka yang mendalam, kaget bukan kepayang, pasalnya biaya rumah sakit mencapai Rp.80.394.700, belum lagi untuk biaya pemulasaran pemakaman, peti dan mobil ambulans sekitar Rp.7.000.000,” ujar keluarga seperti dilansir Kabarmakkah.com dari nonstopnews.id pada Senin 18 Januari 2021.
Masih menurutnya “lebih miris lagi, saat keluarga ingin mengeluarkan jenazah dari RS Mayapada Kota Tangerang untuk segera dimakamkan, kami pihak keluarga sudah membayar DP sejumlah Rp.44.394.700,- dan pihak RS Mayapada mengatakan Jenazah baru bisa dibawa pulang syaratnya harus membayar sisa kekurangan biaya perawatan tersebut dengan jaminan KTP dan BPKB roda dua,” ungkapnya.
“Kami dari pihak keluarga sangat menyayangkan dengan biaya yang begitu besar, harusnya pasien Covid-19 keseluruhan biaya ditanggung oleh pemerintah,” sesalnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi angkat bicara terkait perihal biaya pasien Covid-19.
“Semua pasien terkonfirmasi Covid-19 dibiayai oleh anggaran Kementerian Kesehatan,” jelas Kadinkes melalui pesan WhatsApp.
Saat dikonfirmasi via WhatsApp, Ika bagian administrasi RS Mayapada Hospital Kota Tangerang mengatakan “pimpinan sedang liburan Natal, jadi kami belum bisa menjelaskan”. Tandasnya.