Kapten Afwan dikenal alim dan santun oleh warga di sekitar kediamannya. Capt. Afwan, merupakan pilot maskapai Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Kopiah putih selalu melekat di kepala pria yang kerap disapa Haji Afwan oleh tetangganya. Bukan hanya saat berada di kediamannya, tetapi juga dipakai saat berada di kokpit pesawat. Hal itu, terlihat dari sejumlah foto yang diterima.
Melekatnya kopiah dari kepala sang pilot itu tak luput dari kepribadiannya yang dikenal alim dan santun, seperti diungkap oleh Ketua RT di tempat tinggalnya, Agus Pramudibyo. Agus mengatakan, Haji Afwan pun sering sekali mengisi tausiyah di acara warga maupun di masjid.
"Beliau sosok yang baik, baik sekali ya, terus santun orangnya. Kalau ada arisan warga itu beliau ngisi tausiyah," ujarnya di kediaman Haji Afwan, Sabtu malam (9/1).
Agus menuturkan, sikap santun Afwan juga tercermin dari sikapnya kepada warga.
Seperti saat terakhir bertemu pada Jumat pekan lalu, sang pilot sempat memayunginya saat membagikan makanan akikah kepada warga.
"Terakhir saya bertemu beliau saat mengantar orang mau aqiqah. Waktu itu hujan, beliau nawarin payungin saya. 'Pak saya payungin pak' waktu saya nganter besek. Saya enggak ada firasat. Saya kurang tahu berangkatnya mungkin Sabtu," katanya.
Sosok Haji Afwan yang dikenal alim dan santun tak hanya di mata para tetangga tempat tinggalnya. Menurut perwakilan keluarga, kebaikan Haji Afwan dirasakan oleh keluarga besar.
"Yang pasti kami hanya bisa bilang bahwa paman kami adalah orang baik dan beliau sudah diakui kebaikannya oleh masyarakat sekitar dan keluarga besar kami semua," tutur perwakilan keluarga, Akbar, keponakan, Haji Afwan.
Pihak keluarga Afwan masih berharap adanya mukjizat dalam insiden hilang kontak pesawat Sriwijaya SJ 182.
Sambil menunggu kabar, pihak keluarga juga melakukan doa bersama untuk keselamatan seluruh penumpang pesawat.
"Kami tentunya masih berharap kepada Allah," ungkap Akbar.