Kapten Afwan merupakan sosok pilot pesawat Sriwijaya Air Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak dan diduga jatuh pada Sabtu 9 Januari 2021 kemarin.
Pesawat Sriwijaya SJ182 tujuan Jakarta-Pontianak jatuh yang membawa 50 penumpang, 6 kru aktif dan 6 kru ekstra di perairan Kepulauan Seribu kemarin
Salah satu kru yang ada dalam penerbangan tersebut adalah Kapten Afwan, warga Perumahan Bumi Cibinong Endah (BCE), Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 membawa duka bagi keluarga Captain Afwan.
Hingga saat ini, pihak keluarga belum mendapatkan kabar mengenai nasib Captain Afwan dan kondisi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak.
Pesawat Sriwijaya Air diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Informasi yang dihimpun, Captain Afwan pilot Sriwijaya Air merupakan lulusan ikatan dinas pendek (IDP) IV.
Captain Afwan ternyata pernah jadi penerbang TNI AU.
Keluarga Berharap Keajaiban
Muhammad Akbar keponakan Captain Afwan menjelaskan, awalnya pamannya merupakan penerbang TNI AU sekitar tahun 90-an.
"Beliau sebelumnya penerbang TNI AU," katanya.
Perwakilan keluarga Captain Afwan pilot Sriwijaya Air SJ 182 langsung berangkat ke Jakarta ketika mendapat kabar hilang kotaknya pesawat tujuan Jakarta-Pontianak.
Pihak keluarga masih berharap mendapatkan kabar baik dari hilangnya pesawat Sriwijaya Air yang dipiloti oleh Captain Afwan.
Pihak keluarga Captain Afwan pilot Sriwijaya Air masih terus berharap dan berdoa yang terbaik.
Belum ada informasi pasti dan valid yang diterima keluarga terkait kabar Captain Afwan.
Muhamad Akbar mengatakan, bahwa pada Sabtu 9 Januari 2021 sekitar pukul 21.30 WIB pihak keluarga dihubungi langsung oleh pihak Sriwijaya Air.
Namun, informasi yang diberikan masih belum bisa dipastikan karena semua masih menunggu data yang pasti.
"Setengah jam yang lalu pihak Sriwijaya sudah melakukan kontak dengan pihak keluarga mereka memberikan informasi bahwa kejelasan lebih detailnya masih akan menunggu," ujarnya saat ditemui di kediaman Captain Afwan.
Saat ini pihak keluarga pun terus memanjatkan doa dan berharap yang terbaik untuk Captain Afwan dan peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Untuk sementara kita belum dapat informasi yang valid dengan Sriwijaya, pihak direksi dari Sriwijaya Air sudah berkabar kepada kami semua masih mencari informasi yang lebih detail dan valid," katanya.
Ia pun terus berharap agar ada mukjizat dan kabar baik.
"Kami masih berharap sama Allah ada kabar baik dan mukjizat," katanya.
Captain Afwan dikenal oleh warga setempat setempat sebagai sosok yang baik dan ramah.
Captain Afwan dan keluarga tinggal di Perumahan Bumi Cibinong Endah Blok A3, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Alumni SMAN 38 Jakarta Berduka
Captain Afwan, pilot pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJY 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021 kemarin merupakan alumni SMAN 38 Jakarta.
Grup alumni SMAN 38 di Facebook yang menamakan diri Ikatila (Ikatan Alumni Tiga Lapan) pun dibanjiri ungkapan duka cita dari para sahabat almarhum semasa sekolah.
"Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuhInnalilahi wa innaillahi Rojiun.
Telah meninggal dunia Rekan kita H. Afwan ( ikatila 85, captain pilot Sri Wijaya Air dalam kecelakaan jatuhnya pesawat SJ182. Semoga almarhum husnul khotimah
Aamiin yra," tulis pemilik akun Facebook, Ikhsannugroho di grup Ikatila, Minggu 10 Januari 2021 pagi ini yang disambut 70 lebih balasan ungkapan duka cita dari sejawat sekolah almarhum.
Captain Afwan sehari-hari tinggal di perumahan Bumi Cibinong Indah RT 1/10 Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Saat kabar duka ini datang, kediaman Captain Afwan terus didatangi kerabat.
Meski begitu, pihak keluarga Captain Afwan masih belum bisa memberi keterangan pada awak media.
Ketua RT setempat, Agus Pamudio menceritakan soal sosok Captain Afwan.
Menurut Agus, Captain Afwan merupakan pribadi yang sangat baik dan ramah.
"Orangnya baik ramah banget, kalau naik mobil lihat ada warga, berhenti, nyapa, kalau pas lagi jalan habis dari Masjid juga nyapa warga ngobrol biasa," katanya.
Agus mengatakan bahwa Ia mendapat kabar mengenai pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari warga sekitar dan pemberitaan.
Ia pun belum mengetahui pasti terkait peristiwa tersebut.
Agus mengatakan, dia terakhir bertemu sekitar kemarin saat ada acara keagamaan akekah.
Sementara itu saat ini kondisi di kediaman Captain Afwan sudah mulai dipasang tenda
Benturan Keras
Emergency location transmitter (ELT) milik Sriwijaya Air diduga mengalami kerusakan sehingga tidak memancarkan sinyal keberadaan pesawat.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga, kerusakan ELT dikarenakan benturan keras yang dialami Sriwijaya Air SJ-182.
"Jadi ELT tidak didesain untuk impact yang besar. Kalau teman-teman di sana menemukan serpihan, berarti pesawat impact-nya cukup kuat. Kemungkinan besar ELT-nya enggak sukses," kata Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Tangerang, Sabtu (9/1/2021), dikutip dari Kompas.com.
Kini, Soerjanto menduga ELT Sriwijaya Air sudah mengalami kerusakan.
"ELT yang dipasang di pesawat itu kalau tenggelam ke air pasti tidak akan manjat. ELT-nya kemungkinan rusak," katanya.
ELT merupakan salah satu persyaratan sebelum pesawat layak terbang.
ELT ini memberikan lokasi jika pesawat dalam keadaan bahaya. Termasuk saat pesawat jatuh.
Sinyal ELT ini jugalah yang menjadi acuan tim SAR untuk melakukan pencarian jika pesawat jatuh di laut.
Jika sinyal ELT belum terdeteksi, maka akan sulit menentukan memetakan lokasi prioritas pencarian.
Sebelumnya Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji menjelaskan pihaknya tidak menerima sinyal informasi tanda bahaya dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Menurut Bambang alat ELT milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sudah teregistrasi di Basarnas.