Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, meyakini bahwa mantan caleg PDI Perjuangan (PDIP), Harun Masiku, telah meninggal dunia.
Demikian hal itu diungkapkan Boyamin saat diwawancarai oleh wartawan senior Karni Ilyas yang ditayangkan di akun Youtube Karni Ilyas Club pada sabtu (9/1/2021).
“Jaringan saya menyebutkan Harun Masiku sudah tidak ada atau meninggal, tanda kutipnya tidak tahu seperti apa,” kata Boyamin.
Boyamin menjelaskan informasi mengenai dugaan meninggalnya Harun Masiku didapatkannya dari jaringan terbaiknya yakni intelijen.
Dia menuturkan informannya tersebut merupakan pensiunan yang pernah bekerja di lembaga intelijen yang bisa mengakses informasi itu.
“Ini berdasarkan jaringan terbaik saya. Ada beberapa pensiunan dulu di lembaga intelijen. Mereka merupakan jaringan saya, mengatakan bahwa Harun Masiku sudah meninggal,” ucapnya.
Boyamin pun mengaku yakin dengan informasi yang didapatnya itu. Sebab, selama ini dirinya tidak mendapat informasi yang sebaliknya atau masih hidup mengenai Harun Masiku.
“Kalau bicara keyakinan kan boleh, kalau mengatakan itu sudah meninggal kan salah,” ucap Boyamin.
Boyamin mengaku, sejak Harun Masiku menghilang sudah mengerahkan daya upaya secara maksimal untuk mencari keberadaan mantan caleg PDI Perjuangan itu. Namun hasilnya nihil.
“Saya punya keyakinan karena berbagai jaringan saya sudah saya maksimalkan untuk mencari informasi tersebut (Harun Masiku), tapi mentok semua.”
“Dan ada satu atau dua orang yang pensiunan (intelijen) itu mengatakan sudah tidak ada. Berarti saya pahamai meninggal.”
Ketika ditanya Karni Ilyas apakah sudah mengonfirmasi kepada pihak keluarga Harun Masiku, Boyamin mengaku tidak tega jika harus menemuinya secara langsung.
Karena itu, dia mencari informasi melalui jaringannya yang ada di Makassar. Dari penulusuran tersebut, Boyamin mendapati informasi Harun Masiku sudah jarang pulang.
“Komunikasi dengan keluarganya juga tidak intens. Jadi, saya tidak tega bertemu dengan keluarganya nanti semakin sedih,” ujarnya.
Selanjutnya, Karni Ilyas kembali bertanya kepada Boyamin. Jika keyakinannya sudah tiada, lantas apa yang menjadi penyabab Harun Masiku meninggal, apakah meninggal karena sakit atau dibunuh.
Menjawab pertanyaan itu, Boyamin mengatakan bahwa Harun Masiku tak punya riwayat penyakit berat. Jika tidak ada penyakit atau normal, kata Boyamin, mestinya Harun Masiku belum meninggal.
“Pilihannya itu prosentase lebih banyak yang kedua (dibunuh). Saya tanya ke teman-temannya tak punya track record sakit. Rasanya belum meninggal kalau keadaannya normal,” ucap Boyamin.
Karni Ilyas lantas menanggapi jawaban Boyamin. Karni kembali bertanya jika memang dibunuh siapa pelakunya.
“Detektif saya belum mampu untuk mengatakan siapa pihak yang membunuh (Harun Masiku),” kata Boyamin.
Seperti diketahui, Harun Masiku masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atau buronan KPK sejak 17 Januari 2020.
Politikus PDIP itu buron dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu atau PAW anggota DPR periode 2019-2024 yang juga menjerat komisioner KPU Wahyu Setiawan.