Seorang bidan di Puskesmas Nailan, Kecamatan Slahung meninggal terpapar COVID-19. Tak lama berselang, ayah dan ibunya juga meninggal terpapar COVID-19.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menjelaskan, awalnya bidan yang diketahui bernama Endang Mutyaningsih tersebut sempat dirawat selama tiga hari di ICU RSU Muhammadiyah Ponorogo.
Ia mengeluhkan demam, batuk, sesak napas dan gambaran rontgent pneumoni bilateral.
"Setelah tiga hari dirawat beliau meninggal dunia pada Selasa (29/12/2020) lalu," tutur Ipong kepada wartawan, Sabtu (2/1/2021).
Kemudian, lanjut Ipong, pada Kamis (31/12/2020), ibunya juga meninggal terpapar COVID-19. Yang bersangkutan sebelumnya juga dirawat dengan keluhan demam, batuk dan sesak napas dengan gambaran rontgent pneumoni bilateral. Setelah dirawat kurang lebih 2 hari di RSU Muhammadiyah, yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia.
"Beliau adalah ibunda dari almarhumah Bidan Puskesmas Nailan yang saya sampaikan di atas," jelas Ipong.
Setelah itu, ayah bidan tersebut juga terpapar COVID-19 dan meninggal pada Jumat (1/1/2021). Sehingga dalam keluarga tersebut terdapat 3 orang yang meninggal karena COVID-19.
"Ketiganya merupakan pasien COVID-19 dengan gejala berat yang dirawat di RS. Namun tidak dapat bertahan dan akhirnya kemarin meninggal dunia," imbuh Ipong.
Saat ini, kasus positif COVID-19 di Ponorogo mencapai 1.253. Di mana 1.016 orang sudah sembuh, 53 meninggal dunia dan 184 masih diisolasi. Hingga saat ini sudah ada 2 dokter dan 1 bidan yang meninggal dunia akibat COVID-19.
"Semoga almarhum/almarhumah meninggal dalam keadaan husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan ketabahan. Aamiin yra," pungkas Ipong.