Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sedang mencari-cari kiai di Jateng.
Ia mencari sebanyak 10 orang Kiai untuk menjadi 'sukarelawan' pertama yang menerima vaksin Covid-19.
Hal itu dilakukan menyusul datangnya sebanyak 62.560 dosis vaksin Sinovac yang akan didistribusikan di Jawa Tengah.
Vaksin tersebut telah sampai di gudang penyimpanan di Ngaliyan Kota Semarang pada Senin (4/1/2021) dini hari.
Meskipun vaksin tahap pertama ini akan diberikan kepada tenaga kesehatan, namun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuka peluang para warga pondok pesantren terutama para kiai dan nyai bisa masuk dalam prioritas.
"Bisa saja (kiai masuk prioritas).
Seumpamanya di-list ada tenaga medis lalu pewakilan tokoh masyarakat, tokoh agama, termasuk kiai, itu sangat menyenangkan dan bagus," kata Ganjar seusai menghadiri diskusi dengan Rabithoh Ma’ahidil Ilaiyyah (RMI) Nahdlatul Ulama Jateng dan Fraksi PKB DPRD Jateng, Senin.
Menurutnya, harus ada teladan atau tokoh yang bisa mengawali untuk divaksin agar bisa memberikan contoh kepada masyarakat.
Meskipun demikian, harus diperhatikan syarat penerima vaksin.
Yakni dari sisi kesehatan atau usia penerima.
"Kalau di Jateng ada perwakilan (penerima vaksin) 10 kiai kerso (mau), menurut saya itu hebat banget.
Saya senang banget jika kiai nomor satu. Itu mungkin terjadi hanya di Jateng," ujarnya.
Ia menambahkan, rencananya pendistribusian vaksin akan dilakukan serentak seluruh Indonesia bebarengan dengan daerah lain.
Saat ini, pihaknya masih menyusun daftar penerima vaksin pada gelombang pertama ini.
Ganjar mengatakan secara keseluruhan mengusulkan pengadaan vaksin sebanyak 600 ribu.
Berdasarkan data di RMI hingga November 2020 sudah ada 207 kiai dan nyai yang wafat dengan dugaan terpapar covid.
Sementara, untuk virus covid ditemukan di sekitar 110 pondok pesantren.
Usulan MUI
Usaha ini dilakukan sebagai sambutan Ganjar Pranowo atas usulan Ketua MUI Jateng Ahmad Daroji agar para kiai masuk dalam urutan pertama atau sebagai sampling penerima vaksin Covid-19.
Selain kiai, Ganjar juga sedang mengumpulkan nama-nama tokoh masyarakat di Jawa Tengah untuk nanti disertakan dalam vaksin serentak tahap pertama.
Menurut Ganjar, apa yang disampaikan oleh Kiai Daroji merupakan sesuatu yang bagus dan menyenangkan.
Kesediaan atau kemauan dari tokoh masyarakat, tokoh agama termasuk kiai bisa menjadi contoh yang bagus terkait vaksinasi Covid-19.
Mengingat para tokoh tersebut merupakan tauladan bagi banyak orang sehingga terkait vaksin bisa lebih banyak diterima oleh masyarakat.
"Saya senang mendengar Kiai Daroji tadi bahwa kiai harus nomor satu.
Wah ini harapan bagus.
Kalau itu terjadi dari Jawa Tengah keren.
Tapi memang ada syarat seperti syarat kesehatan, syarat umur, dan sebagainya itu yang perlu kita siapkan.
Tapi menurut saya, apa yang disampaikan Kiai Daroji itu melegakan saya.
Itu yang saya tunggu.
Sebenarnya kalau itu mau, itu akan mendorong lebih cepat lagi," kata Ganjar.
Hal itu juga sesuai dengan harapan dari pemerintah pusat dan Kementerian Kesehatan.
Ganjar mengatakan, beberapa waktu lalu sudah ada komunikasi antara Menteri Kesehatan dengan para Gubernur.
Salah satunya adalah terkait kesediaan tokoh masyarakat, tokoh agama termasuk kiai untuk bersedia menjadi penerima vaksin tahap pertama bersama Presiden Joko Widodo.
"Sebenarnya saya dititipi juga. Jadi umpama nanti kesempatan pertama bisa serentak se-Indonesia dan dari Jawa Tengah mungkin perwakilan para kiai lebih banyak begitu, saya bayangkan sepuluh kiai mau dan memenuhi syarat untuk divaksin menurut saya sudah hebat banget.
Bisa jadi contoh," jelas Ganjar.
Ganjar menyampaikan bahwa saat ini ada sekitar 62 ribu vaksin Sinovac yang sudah tiba di Jawa Tengah.
Vaksin tersebut tiba pada Senin (4/1/2021) dini hari, sekitar pukul 03.00, dengan pengawalan ketat dari kepolisian.
Puluhan ribu vaksin tersebut sekarang disimpan di gudang farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang.
"Prioritas utama memang nakes (tenaga kesehatan) dulu, tetapi untuk kesempatan pertama kami ingin ambil sampling.
Mereka ada tokoh-tokoh dulu.
Maka yang kita minta sudah sejak pekan lalu itu adalah para Romo dan Kiai.
Kalau para Romo, Kiai, dan Bu Nyai mau, itu contoh bagus.
Itu kita prioritaskan untuk tahap pertama," katanya.
Sebelumnya, dalam FGD dengan tema "Kebijakan Pemprov Jateng dalam Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 serta Kesiapan Ponpes dalam Menghadapi Era Adaptasi Baru" tersebut, Ahmad Daroji menyampaikan bahwa sudah mengirim surat kepada Presiden terkait prioritas kiai dalam vaksinasi.
"Kalau kiai sudah mengatakan iya maka masyarakat meyakini itu halal.
Jadi kalau bisa kiai masuk prioritas karena satu kiai sama dengan seribu santri bahkan lebih.
Jadi nilainya tinggi sekali," katanya.