Satu tenaga kesehatan terkonfirmasi positif virus corona setelah mendapatkan vaksin virus corona. Kasus tersebut sudah ditangani Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo.
Sementara itu, sasaran penerima vaksin virus corona yang belum mengikuti kegiatan vaksinasi virus corona tahap pertama pada 25-28 Januari karena terkendala sesuatu maka masih mendapat kesempatan ditunggu selama 14 hari setelah penyuntikan berakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Sabtu (30/1), mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo sudah menerima laporan terkait temuan satu tenaga kesehatan terkonfirmasi positif virus corona setelah mengikuti kegiatan vaksinasi virus corona.
Tenaga kesehatan tersebut dipastikan tertular virus corona usia menerima suntikan vaksin dalam rentang waktu 25-28 Januari lalu. Selama empat hari tersebut ribuan sasaran mengikuti vaksinasi virus corona tahap pertama yang digelar Pemkab Sukoharjo.
Laporan kasus tersebut didapati Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo dari posko pengaduan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Yunia meyakini satu tenaga kesehatan terkonfirmasi positif virus corona tersebut dalam masa inkubasi virus corona pada saat mendapakan vaksin. Artinya sudah terpapar virus corona terlebih dahulu sebelum di suntik vaksin.
“Sudah ada gejala virus corona terhadap satu tenaga kesehatan tersebut dan setelah ikut vaksinasi virus corona beberapa hari kemudian baru terkonfirmasi positif virus corona,” ujarnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo sudah melakukan penanganan kasus satu tenaga kesehatan terkonfirmasi positif virus corona usai ikut vaksinasi virus corona tersebut. Penanganan dilakukan dengan meminta satu tenaga kesehatan tersebut menjalani isolasi mandiri dan pengawasan ketat dari petugas.
Bentuk penanganan lain dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo dengan pelacakan kontak erat. Sebab dimungkinkan satu tenaga kesehatan terkonfirmasi positif virus corona tersebut melakukan kontak erat dengan orang lain.
Mereka yang masuk sebagai kontak erat nantinya akan mendapatkan pemeriksaan salah satunya rapid test dan apabila reaktif maka dilanjutkan tes swab.
Laporan yang didapati Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo dari posko pengaduan KIPI diketahui ada 10 tenaga kesehatan mengalami gejala ringan setelah mendapatkan suntikan vaksin virus corona. Gejala yang dialami seperti deman, gatal-gatal, nyeri dibekas suntikan, mengantuk, mual dan muntah.
Penanganan juga telah dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo terhadap 10 tenaga kesehatan tersebut. Hasilnya kondisi mereka sudah membaik dan tidak lagi ada keluhan.
“Kami terus memantau capaian vaksinasi virus corona tahap pertama. Data terakhir per Jumat (29/1) pukul 00.00 WIB capaian mencapai 99,5 persen. Pembersian vaksin akan terus dilakukan terhadap sasaran terdata pada tahap pertama,” lanjutnya.
Sebelumnya per 28 Januari diketahui data dari DKK Sukoharjo diketahui total sasaran vaksinasi virus corona ada sebanyak 6.311 orang. Dari data tersebut terinput dalam SISDMK sebanyak 6.033 orang, terinput dalam satu data vaksinasi 6.311 orang, memiliki e tiket 6.033 orang. Selain itu juga diketahui capaian vaksinasi riil sampai dengan 28 Januari sebanyak 5.989 orang atau 99,3 persen, sedangkan capaian vaksinasi dalam sistem 5.989 orang atau 94,9 persen.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo masih memberi kesempatan waktu selama 14 hari setelah kegiatan vaksinasi virus corona tahap pertama berakhir 28 Januari lalu. Kelonggaran diberikan mengingat sasaran tersebut sudah terdata sebagai penerima vaksin oleh Pemkab Sukoharjo.
“Vaksinasi virus corona digelar Pemkab Sukoharjo digelar 25-28 Januari. Sasaran terdata yang belum sempat mendapat suntikan vaksin virus corona masih mendapat kesempatan 14 hari,” lanjutnya.
Yunia menjelaskan, pada saat jadwal vaksinasi virus corona 25-28 Januari lalu ada beberapa sasaran penerima vaksin kondisi tubuhnya belum siap atau mengalami kendala.
Hal itu ditemukan pada saat skrining didapati ada tensi sasaran vaksin virus corona tinggi sehingga harus ditunda dulu menerima suntikan.
DKK Sukoharjo setelah ini masih menunggu kebijakan lanjutan dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan vaksinasi virus corona lanjutan tahap kedua. Sebab masih banyak sasaran lain di Kabupaten Sukoharjo yang belum menerima vaksinasi virus corona. Rencananya, vaksinasi virus corona tersebut juga akan dilaksanakan di 26 faskes.
Sebanyak 26 faskes yang melayani vaksinasi virus corona tersebut tersebar di 12 kecamatan. Faskes tersebut yakni, 12 puskesmas, 10 rumah sakit dan 4 klinik TNI/Polri. Banyaknya faskes tersebut sebanding dengan jumlah sasaran penerima vaksin virus corona yang juga banyak. Diharapkan pelayanan vaksinasi virus corona bisa terlaksana dengan lancar dan cepat.