Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan krisis virus korona tidak akan menjadi pandemi terakhir.
"Sudah terlalu lama dunia beroperasi dalam siklus kepanikan dan pengabaian," kata Tedros.
Menurutnya, manusia membuang uang saat terjadi wabah. Ketika wabah berakhir, semua melupakannya dan tidak melakukan apa pun untuk mencegah wabah berikut.
Pandangan itu, lanjut Tedros, sangat picik dan sulit dipahami. Sejarah mengajarkan manusia akan selalu ada pandemi, karena epidemi adalah fakta kehidupan.
Dalam laporan tahunan pertama Dewan Pemantau Kesiapgiagaan Global, September 2019, tentang kesiapan dunia menghadapi darurat kesehatan, WHO mengatakan Bumi sangat tidak siap untuk pandemi yang berpotensi menghancurkan.
"Sudah waktunya manusia belajar dari pandemi Covid-19," kata Tedros.
"Pandemi ini menyoroti hubungan erat antara kesehatan manusia, hewan, dan Bumi."
Setiap upaya meningkatkan kesehatan manusia, lanjut direktur WHO yang sempat disebut-sebut bertanggung jawab atas pembantaian di Ethiopia, akan gagal kecuali kita mengatasi krisis antar manusia, hewan, dan ancaman perubahan iklim yang membuat Bumi kian tak layak huni.
Virus korona menewaskan 1,75 juta orang dan 80 juta terpapar sejak Covid-19 sejak muncul di Cina, Desember 2018. Dunia seolah terbalik. Dampak pandemi melampaui penyakit itu sendiri, dengan konsekuensi yang luas bagi masyarakat dan ekonomi.
"Padahal, krisis harusnya tidak mengejutkan, karena adanya peringatan berulang-ulang," kata mantan menteri kesehatan Ethiopia itu.