Ustadz Abdul Somad (UAS) membagikan sejarah pembunuhan terhadap cucu Nabi, Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib yang dilakukan secara keroyokan oleh Zur'ah bin Syarik at-Tamimi, Sinan bin Anas, dan Syamr bin Dzi al-Jausyan, lewat akun Instagram.
Pembunuhan Sayyidina Husain, demikian dikisahkan UAS, terjadi pada Jumat subuh, 10 Muharram 61 Hijrah. Kala itu, Sayyidina Husain bersama 32 orang penunggang kuda dan 40 pejalan kaki, berhadapan dengan empat ribu pasukan tentara siap tempur dari pihak lawan.
Syahdan, Syamr bin Dzi al-Jausyan berseru kepada kelompoknya untuk membunuh Husain. Mengikuti komando Syamr, Zur'ah bin Syarik at-Tamimi menebaskan pedangnya ke tubuh Husain, lalu disusul Sinan bin Anas menusuk tubuh Husain dan memancung kepala Husain.
"Kepala itu dipersembahkan para penjilat untuk menyenangkan hati Yazid. Mereka memang banci," tulis UAS.
"Orang banyak sudah berkumpul. Melakukan tipu muslihat untuk membunuhku. Aku tak peduli dengan kumpulan mereka. Karena yang main keroyokan itu hanya perempuan," lanjut UAS.
Empat belas abad berlalu sejak pembunuhan itu, UAS melanjutkan, semua orang bangga mengaku keturunan Husain. Semua senang mengamalkan amalan Husain. Semua suka bersanad ilmu kepada Husain. Adapun Syamr, Zur'ah dan Sinan hanya menjadi sampah sejarah.
"Hari ini, tak ada satu manusia pun mau mengaku jadi keturunan Syamr, Zur'ah dan Sinan. Hari berganti, musim berubah. Isi dunia itu ke itu saja," tulisnya pula.
UAS pun menyebut bahwa darah Husain mengalir ke Habib Rizieq Shihab, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) yang kini ditahan polisi, sembari mengingatkan orang-orang agar jangan sampai seperti Syamr, Zur'ah dan Sinan.
"Darah Husain mengalir ke tubuh cucunya al-Habib R1z1iq 5y1h4b. Tak ada rasa takut. Gagah berani. Jangan kalian ikut-ikutan menjadi Syamr, Zur'ah dan Sinan. Terlaknat di bumi, terkutuk di langit. Bagaimana kalian menghadap Allah Swt nanti? Hanya karena dunia yang singkat dan murah, hanya sebelah sayap nyamuk," tutupnya.