Penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, sebagai tersangka kasus dugaan kerumunan massa yang melanggar protokol kesehatan dan penghasutan (hate speech) pada tanggal 10 Desember 2020.
Menyikapi hal itu Ustadz Abdul Somad (UAS) akhirnya buka suara.
UAS mengatakan bahwa tuduhan polisi terhadap Rizieq adalah fitnah yang luar biasa. Menurutnya, penguasa mestinya mencari Harun Masiku yang hingga kini keberadaannya masih misteri.
"Fitnah ini luar biasa, hai kau yang punya kekuasaan kenapa tidak kau pakai kekuasaanmu untuk mengejar Harun Masiku," kata UAS dalam video yang diunggah di laman Youtube Safari UAS Official, Jumat (11/12/20020).
Aparat penegak hukum dinilai UAS mencari-cari kesalahan HRS dan dijerat pasar kerumunan. UAS menyebut bahkan ketika tak ada pasal yang bisa menjerat menjadi seolah dipaksakan untuk mencari pasal lain.
"Habib Rizieq dicari-cari kesalahannya. Sampai tak ada lagi pasal yang bisa menjeratnya dicarikan pasal keramaian. La ilaha illallah," kata UAS.
UAS menyindir, saat ini teknologi sudah canggih dan zaman semakin maju tidak seperti zaman dahulu. Aparat penegak hukum, mestinya dapat menemukan persembunyian Harun Masiku.
Menurut UAS, apa yang dilakukan aparat penegak hukum kepada HRS seakan tidak seperti yang dilakukan kepada tersangka kasus suap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang merupakan Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
"Dulu zaman nenek-nenek kita yang hilang tuh jarum. Ada nampak jarum jait, sekarang bisa pula Harun Masikhu hilang," ujar UAS.