Sosok seorang laskar FPI ditembak polisi, Muhammad Reza (20) hanya bisa dikenang kerabat, keluarga, dan para sahabatnya.
Ternyata, sosok Muhammad Reza tersebut di laskar FPI merupakan anak yatim yang dikenal pendiam dan kalem.
Bahkan, Muhammad Reza dikenal sebagai anak berbakti kepada ibu lantaran kerap menemani ibunya berjualan di pasar.
Berikut ini sosok Muhammad Reza, salah satu laskar FPI yang tewas ditembak polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 50.
Hari ini, rombongan keluarga jenazah laskar FPI yang meninggal dunia tiba di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (8/12/2020).
Mereka menunggu kedatangan jenazah dari Rumah Sakit Kramat Jati Polri, Jakarta Timur.
Satu di antara yang datang merupakan sahabat dari salah satu mendiang laskar yang meninggal dunia bernama Muhammad Reza.
Sahabat Reza, Joko mengaku sengaja datang ke Petamburan untuk menjumpai terakhir kali sahabatnya itu.
Mereka berdua sama-sama berasal Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Joko mengaku sudah bergabung dengan FPI sejak sembilan tahun lalu.
Tidak lama dari ia bergabung, Reza ikut bergabung menjadi Laskar FPI.
"Iya jadi sejak remaja sudah bergabung jadi laskar," kata Joko ditemui di Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Joko mengaku masih terpukul dengan insiden tewasnya Reza.
Pasalnya Reza merupakan pribadi yang baik.
Anak yatim itu merupakan sosok yang pendiam dan kalem.
"Dia anak yatim. Orangnya pendiam tidak banyak petantang-petenteng," ucap Joko dalam mimik yang murung.
Reza sudah lama putus sekolah.
Ia tidak melanjutkan sekolahnya sampai SMA.
Namun meski putus sekolah, akhlak Reza disebut patut diacungi jempol.
Pasalnya sedari kecil ia kerap membantu ibunya yang berjualan di pasar.
Reza kerap ikut ibunya berjualan di pasar sedari remaja.
"Tidak kerja memang. Tapi kerap membantu ibunya di Pasar," ungkap Joko.
Joko mengaku tidak dapat berbicara banyak tentang Reza.
Pasalnya pria 20 tahun itu masih terpukul dengan kepergian sahabatnya.
"Sudah ya. Saya masih terpukul," tandas Joko.