Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih meneliti sejumlah bukti dan keterangan saksi dalam insiden penembakan 6 anggota Front Pembela Islam di Karawang, Jawa Barat.
Salah satu keterangan yang sedang ditelusuri adalah keberadaan sejumlah polisi di Rest Area Km 50 Jalan Tol Cikampek sebelum insiden pecah pada 7 Desember dini hari lalu.
"Memang Kami mendapatkan informasi tersebut," kata komisioner Komnas HAM, Beka Ulung hapsara kemarin.
Dia mengatakan tim penyelidikan masih dan terus mengumpulkan data serta keterangan warga setempat untuk memastikan informasi tersebut.
Berdasarkan reka ulang yang digelar badan reserse kriminal Polri pada ahad dan Senin lalu, Anggota FPI berada di 2 mobil, Toyota Avanza dan Chevrolet Spin. Sedangkan polisi membuntuti dengan Toyota Avanza.
Reka ulang dimulai dari Jalan internasional Karawang Barat tepat di depan Hotel Novotel.
Adegan berikutnya memperlihatkan kejar-kejaran dan baku tembak antara polisi dan penumpang Chevrolet.
Adegan berakhir di Rest Area Km 50 dengan ditangkapnya 4 penumpang Chevrolet.
Adapun dua orang lagi terkulai tidak bergerak.
Belakangan, 4 anggota FPI yang ditangkap itu juga tewas ditembak karena berupaya merebut senjata petugas.
Dalam reka ulang tersebut, sama sekali tidak tergambar keberadaan sejumlah polisi di KM 50 sebelum penumpang Chevrolet ditangkap.
Namun sejumlah saksi justru mengatakan ada dua polisi berseragam hitam hitam membawa senjata laras panjang yang berjaga di tempat peristirahatan itu sejak Ahad lalu.
Saksi bahkan meyakini selain dua polisi itu ada beberapa lagi polisi berpakaian sipil yang bersiaga di sana.
Hal ini merujuk pada sejumlah pria misterius yang datang silih berganti mengawasi lokasi tersebut.
Meski demikian saksi tak bisa memastikan, Apakah kehadiran pria-pria yang diyakini sebagai polisi itu memiliki keterkaitan dengan penangkapan anggota FPI?
Beka mengatakan, Tim investigasi juga belum bisa mengambil kesimpulan.
"Kami masih membutuhkan banyak keterangan tambahan," katanya.
Sementara itu, Badan reserse kriminal markas besar Polri tidak memberi konfirmasi tentang keberadaan polisi di kawasan rehat KM 50 sebelum penembakan.
"Kami selalu berusaha untuk profesional transparan dan objektif," kata Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kepala Kepolisian daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran sebelumnya juga menyatakan bakal memberi ruang kepada Komnas HAM untuk menuntaskan investigasi.
Sebab kepolisian juga berkepentingan agar peristiwa yang menewaskan 6 pengikut FPI ini menjadi jelas dan terang.