Mutasi virus corona terbaru yang ditemukan di Inggris turut menggegerkan dunia. Pasalnya, virus ini rupanya telah ditemukan di sejumlah negara.
Bahkan negara perbatasan Indonesia seperti Malaysia dan Singapura telah melaporkan adanya mutasi virus baru tersebut.
Oleh sebab itu, pemerintah meminta masyarakat untuk lebih waspada. Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro berharap agar varian virus ini tidak memberikan dampak buruk yang begitu signifikan di Indonesia. Ia menyebutkan jika varian virus baru yang dianggap ganas ini belum terdeteksi di RI.
"Implikasinya, pertama harus sangat waspada dengan tingkat peningkatan kasus positif dan juga infeksi makin tinggi kita harus jaga varian ini jaga biar nggak sampai sebabkan impact berat," kata Bambang, Jumat (25/12).
"Tapi sampai saat ini belum ada bukti varian ini ada di Indonesia belum, ada bukti meski diakui genomik dan surveilans kita nggak secanggih Inggris."
Saat ini, pihaknya tengah bekerja sama dengan Lembaga Eijkman untuk melakukan pengumpulan sampel untuk mendeteksi adanya varian baru ini di Indonesia.
Yang jelas, ia mengatakan jika sampai detik ini belum ada bukti jika virus ini bisa berdampak lebih buruk atau menimbulkan kematian lebih cepat.
Virus ini menjadikan anak-anak masuk dalam kelompok rentan terhadap virus ini. Ini sama dengan kerentanan kepada orang dewasa.
Pemerintah pun terus melakukan monitor terhadap perkembangan penyebaran virus ini, termasuk dampaknya untuk sektor ekonomi.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan agar masyarakat tetap menerapkan protokol pencegahan COVID-19.
"Kalau dari segi perekonomian, tandanya sudah kelihatan demand-nya akan meningkat dan yang paling utama dengan adanya vaksin, confident masyarakat merasa aman semakin tinggi," kata Airlangga. "Kalau kalau masyarakat merasa aman makin tinggi jadi akan beraktivitas. Karena ekon berpegang erat pada mobilitas."
Tak hanya itu, virus ini juga berpotensi sulit terdeteksi oleh tes PCR. hal ini lantaran alat PCR hanya melihat gen spike (Gen-S). Sedangkan hasil mutasi ini malah mengaburkan hasil Gen-S.