Jenazah yang dihanyutkan ke sungai karena tidak ada jembatan terjadi di Dusun Gorekanlor, Desa Cermenlerek, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur viral di media sosial.
Dari video yang beredar, sejumlah warga mengantarkan jenazah Nenek Kasti Warga RT 6, RW 12 di anak Kali Lamong untuk pemakaman di makam dusun yang letaknya di seberang anak Kali Lamong.
Bila hujan lebat dan air naik, memang sungai tersebut air pasang. Tidak ada jembatan penghubung antardusun membuat warga terpaksa menghanyutkan jenazah untuk dimakamkan di dusun sebelah.
Keponakan mendiang Nenek Kasti, Suwoni membenarkan, untuk pemakaman almarhum Nenek Kasti terpaksa harus dihanyutkan di anak Kali Lamong dengan ban bekas untuk menyeberangi.
"Ya terpaksa harus dihanyutkan untuk nyeberang ke anak Kali Lamong Mas karena tak ada jembatan. Kondisi ini sudah terjadi puluhan tahun. Tidak ada jembatan,” ujar dia, seperti dikutip dari Times Indonesia, Jumat (4/12/2020).
Suwono mengatakan, Nenek Kasti (70), tutup usia pada Rabu, 2 Desember 2020 sekitar pukul 20.30 WIB. Lantaran sudah malam dan pemakaman harus menyeberangi anak Kali Lamong, pemakaman diputuskan pada Kamis, 3 Desember 2020.
"Sehingga, Kamis, 3 Desember 2020, sekitar pukul 09.30 WIB jenazah almarhumah Nenek Kasti baru dimakamkan," tutur dia.
Suwono mengatakan, di Dusun Gorekan Lor ada dua makam. Satu makam dekat dengan dusun dan satu makam lagi berada di seberang sungai.
Kalau musim hujan tiba seperti sekarang kemudian anak Kali Lamong meluap, makam di sebelah dusun tak bisa dimanfatkan untuk pemakaman, sebab kalau digali airnya terus keluar dari tanah.
"Makanya, kalau warga Gorekan Lor meninggal pada musim hujan dan anak Kali Lamong meluap ya pemakaman harus nyeberang anak Kali Lamong dengan cara dihanyutkan dengan ban bekas. Kondisi ini sudah terjadi bertahun-tahun," ujar dia
Warga Gorekanlor sudah berkali-kali mengadukan persoalan ini kepada pemerintah agar dibuatkan jembatan.
Namun, sampai saat ini belum ada tindakan. Suwono menuturkan, pemerintah menjanjikan akan membelikan tanah untuk makam jika tak memungkinkan membuat jembatan.
"Dengan dana ratusan juta gak terwujud sampai sekarang," ujar Suwono.