Emha Ainun Najib menentang keras cap Radikal yang dikait-kaitkan dengan Agama Islam.
Dia mengatakan hal tersebut saat menggelar maiyahan di Mojokerto, Jatim pada tanggal 4 Desember 2019
Emha menentang keras tudingan radikal yang dialamatkan kepada Agama Islam. Dengan nada berapi-api mengatakan, asalkan Islam kalian curigai radikal. Tidak ada yang radikal di masyarakat.
“Asal Islam kalian curigai, tidak ada yang radikal tapi kalian bilang radikal, disini tidak ada," ucapnya dilansir dari kanal YouTube CakNun.com pada tanggal 4 Desember 2019
Dia justru membalik pernyataan tersebut, bahwa yang radikal itu pemerintah. Karena mereka yang memaksakan pendapatnya terus- menerus.
"Yang radikal itu pemerintah (yang) memaksakan pendapatnya terus menerus," tegasnya.
Dia bahkan mengatakan berani berdebat secara nasional tentang radikal.
"bila saya teruskan saya mau berdebat nasional tentang ini,” tegasnya.
Ia langsung meminta kepada pihak kepolisian dan pemerintah agar tidak terlalu mengikuti arus.
Arus yang dia maksudkan adalah arus menjelek-jelekkan Islam.
“Jadi tolong pak polisi, pak pemerintah jangan terlalu ikut arus menjelek-jelekkan Islam," tuturnya.
Secara terang-terangan diapun mengatakan bahwa, ada saatnya dirinya tidak tinggal diam. Akan tiba saatnya, ia akan marah saat Islam terus dijelek-jelekkan.
"sebelum saya marah, sebab ada saatnya saya tidak diam seperti sekarang," katanya.
Emha melanjutkan keterangannya bahwa dirinya hingga saat ini masih menahan diri, agar tidak melepaskan amarahnya.
Alasannya adalah bahwa saat ini ia masih bertemu dengan rakyat yang penuh rasa syukur.
Bertemu dengan rakyat yang penuh perdamaian dan kerukunan dimana-mana setiap harinya.
"Saya bertemu rakyat yang penuh Rasa Syukur, penuh perdamaian, penuh kerukunan, setiap hari, setiap malam dimana-mana," ucapnya.
Pemerintah harus menyadari hal tersebut sehingga jangan sampai menjelek-jelekkan Islam.
"jadi kalau seperti itu kamu jangan sampai menjelek-jelekkan Islam,” katanya.