Presiden Jokowi baru-baru ini resmi melantik 6 (enam) Menteri dan 5 (lima) Wakil Menteri.
Usai pelantikan tersebut, Presiden Jokowi melalui Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman langsung melayangkan ultimatum keras kepada jajaran Menteri dan Wakil Menteri baru tersebut.
Fadjroel kembali menegaskan terkait 7 (tujuh) intruksi Presiden Jokowi dalam pelantikan Kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019 lalu.
Fadjroel berharap tujuh intruksi Presiden tersebut kembali dilaksanakan oleh jajaran Menteri dan Wakil Menteri baru.
Tujuh intruksi tersebut antara lain, pertama jangan korupsi dengan menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi.
Kedua, tidak ada visi dan misi menteri, yang ada visi dan misi presiden-wakil presiden. Ketiga, kerja cepat, kerja keras, dan kerja produktif.
Keempat, jangan terjebak rutinitas yang monoton; kelima, kerja berorientasi pada hasil nyata, tugas kita bukan hanya menjamin sent, namun delivered.
Keenam, selalu cek masalah di lapangan dan temukan solusinya. Terakhir ketujuh, semuanya harus serius dalam bekerja.
Tak hanya itu, Fadjroel juga menegaskan kepada jajaran kabinet Indonesia Maju yang tidak bersungguh-sungguh dan serius menjalankan tugas bisa dipecat dari jabatannya di tengah jalan.
“Saya pastikan yang tidak bersungguh-sungguh, tidak serius, bisa saya copot di tengah jalan,” jelas Fadjroel Rachman dengan menirukan Jokowi dikutip kabarmakkah.com dari PMJ News pada Kamis, 24 Desember 2020.
Lebih lanjut Fadjroel Rachman menjelaskan bahwa tujuh intruksi tersebut berjalan beriringan dengan visi dan misi Presiden Jokowi.
“Semua kebijakan Presiden Joko Widodo merupakan pelaksanaan kewajiban konstitusional sesuai sumpah Presiden di depan MPR RI," tegas Fadjroel.
Hal ini bertujuan supaya pemerintah dapat melindungi dan mensejahterakan masyarakat.
"Tujuannya untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, seluruh tumpah darah Indonesia serta mewujudkan kesejahteraan umum yang merata dan mencerdaskan kehidupan bangsa bagi seluruh rakyat Indonesia," jelas Fadjroel.
"Setia, menjaga, dan membela ideologi Pancasila, UUD 1945, Merah Putih, Bhinneka Tunggal Ika serta Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.