Berjuang Lawan Corona, Yusuf Mansur Tak Bisa Tengkurap dan Sulit Bernapas

Berjuang Lawan Corona, Yusuf Mansur Tak Bisa Tengkurap dan Sulit Bernapas

author photo

 

Berjuang Lawan Corona, Yusuf Mansur Tak Bisa Tengkurap dan Sulit Bernapas


Pendakwah sekaligus penulis buku Yusuf Mansur tengah dirawat di rumah sakit lantaran terpapar virus corona. 


Setelah beberapa hari mendapatkan perawatan, Yusuf Mansur mengumumkan bahwa kondisinya berangsur membaik. 


Ia juga menyampaikan bahwa dalam beberapa hari ke depan ia siap untuk kembali ke rumah dan berkumpul bersama keluarga. 


Melalui akun Instagram pribadinya, @yusufmansurnew, pria berusia 43 tahun tersebut menyampaikan kabar terbaru mengenai dirinya. Pada Rabu (16/12/2020) pukul 16:20 WIB ia mengaku berada dalam kondisi membaik. 


Namun, ia masih belum bisa mengambil napas panjang dan dalam. Meski begitu, ia merasa bahagia, penuh syukur, anteng, kalem, adem, yakin, dan sangat bersemangat. 


"Saya ngalamin dimana kata orang, kalau kena covid baterai kaya tinggal 10%. Apalagi bila disertai batuk, meski seringan-ringannya batuk," tulis Yusuf dalam keterangannya. 

 

Kondisi itu terjadi sebab paru-paru dan organ pendukung bekerja tidak normal, dan itu bisa terasa sangat menyakitkan. 


Saat ini, Yusuf Mansur harus mengatur pernapasannya seperti dilatih dengan melakukan peregangan yang sangat ringan. 


Kebiasaannya untuk mengaji dengan tilawah dan murattal saat ini terpaksa terbata-bata, pelan-pelan, dan satu kata demi satu kata. Membaca satu ayat bisa membuatnya sangat lelah. 


Sudah dua kali pimpinan Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an itu belajar tengkurap tapi napas tersengal dan mengalami batuk ringan. 


Dua gejala itu ia rasakan di bagian dada bawa dan perut atas. Kondisi itu bisa terjadi sampai satu jam dengan kondisi tengkurap yang hanya bisa dihitung dengan jari durasinya. Ada berbagai hal lainnya yang tidak mengenakkan. 


"Dan berbagai hal yang gak enak, yang kalau saya ceritakan, entar saya gak bahagia hehehe," tambah Yusuf dalam keterangannya. 


Tujuan ia menceritakan hal itu agar masyarakat tidak menganggap enteng pandemi ini, tetap menjaga diri dan mematuhi protokol kesehatan, terus menggunakan masker, menghindari kerumunan, cuci tangan, jaga jarak, hidup sehat, banyak bersyukur dan bertaubat. Ia menyampaikan bahwa yang paling mahal tentunya adalah kebebasan -- bebas untuk ke kamar mandi, jalan ke sana kemari, melakukan berbagai hal. 


Dalam kasusnya, Yusuf Mansur masih harus beristirahat di atas ranjang hingga beberapa hari kedepan. Bertemu dengan keluarga juga menjadi hal yang harus dipertimbangkan jika hidup sembarangan dengan potensi datangnya Covid. 


"Kita gak pernah tahu ketemu sama siapa yang sesungguhnya ia sudah membawa covid buat kawan-kawan. Lebih baik hati-hati," tulis Yusuf. 


Ia menyarankan untuk banyak membaca zikir pagi dan sore, sebab sepenuh-penuhnya itu zikir perlindungan dan kesehatan. 


Terpapar virus corona, Yusuf mengakui jika selama ini ia kurang menjaga dirinya. Sempat mengalami masa berat pada tanggal 9 dan 12 Desember 2020, Yusuf merasa diselamatkan oleh doa dari orang-orang terdekat dan masyarakat umum. 


Ada banyak nikmat yang selama ini terasa dianggap enteng. Padahal saat nikmat yang terasa kecil itu dicabut baru sadar bahwa selama ini jauh dari predikat hamba yang bersyukur. 


Banyak juga ia merasa durhaka, tidak taat dan tidak rajin dalam menjalankan ibadahnya hingga akhirnya ia mendapatkan pengurangan dan pengurangan nikmat. 


Terakhir Yusuf Mansur kembali meminta masyarakat untuk menjaga diri dari corona. 

Next article Next Post
Previous article Previous Post