Menara Masjid Baitut Taqwa di Desa Kalitengah, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, roboh diterjang angin kencang. Ambruknya bangunan menara ini menimpa rumah warga.
Kejadian tersebut pertama kali diunggah oleh pemilik akun Presenter IWK di grup Facebook Infone Warga Karangawen pada Selasa sore, 8 Desember 2020.
Dalam kurun waktu dua jam, postingan tersebut mendapat 863 like, 54 komentar dan dibagikan 49 kali.
"#IWK_iNews. Hari ini, Hembusan angin kencang merobohkan sebuah menara masjid Baitut Taqwa Kalitengah, Mranggen, menara tersebut menimpa teras Rumah warga. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," tulis Presenter IWK disertai foto sebuah menara bercorak hijau-kuning dan putih jatuh menimpa rumah warga.
Postingan kejadian ini mendapat komentar yang beragam dari warganet. Ada yang prihatin dengan kejadian ini hingga ada yang mempertanyakan kualitas konstruksi bangunan menara.
"Innalillahi," tulis Amelkidiw Puji Rahayu menanggapi postingan tersebut.
"Semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada kita semua Aamiin," sahut NIam Azka.
"Pertanda.. bangunan nya kurang kokoh...alhamdulillah gk Da korban...," balas Muhammad Yusro.
"Jam piro kejadiane om (Pukul berapa kejaidannya?)," tanya Nur Eko Wahyudi.
"Iku awan mau ra sak urunge bedok (Itu kejadiannya tadi siang sebelum dzuhur)," jawab OM BaQul.
'Konstruksi tulang ga menyatu dari bawah ke atas.. Atau klo nyambung overlap kurang panjang," ujar Sukma Sukamto mengkritisi penyebab ambruknya bangunan tersebut.
"Konstruksine kurang kuat," balas Nur Nur.
"Masyaallah.... Pertanda apakah ini semua," timpal Zaini Mu'alim.
"Musibah lhuuuuurrr... ojo suudzon sik..Dikit2 bertanda apa," sahut Dwi A'mahardhika membalas komentar Zaini Mu'alim.
"Pertanda angine ngamuk mergo akeh sink titip salam," tulis Fitri Juzz Fitri Juzz membalas komentar Zaini Mu'alim.
Sementara itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak membenarkan kejadian tersebut. "Betul," ucap Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Demak, Suprapto, saat dikonfirmasi Tagar.
Hanya saja, soal penyebab hingga kerugian akibat kejadian tersebut, Suprapto belum bisa menjelaskan. "Belum tahu karena ini saya lagi mengurusi pengungsi di Desa Bedono, Sayung," imbuh dia.