Ibu-ibu di Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, tidak menyangka bahwa Sabtu siang (31/10/2020) adalah hari terakhir mereka bisa bercengkrama dengan Jumaria (50 tahun).
Ya, lepas pukul 13.00 WIB, ibu rumah tangga yang dikenal periang dan baik hati itu sudah tak lagi bernyawa.
Jumaria meninggal dunia disambar petir saat berteduh di gubuk di tengah ladangnya yang berada di tepi Waduk Bili-Bili, di Kelurahan Lanna.
Siang itu, hujan deras mengguyur desanya saat ia dan dua ibu-ibu lainnya memanen kacang tanah.
Saat dua temannya itu berlari pulang ke rumah, Jumaria memilih menunggu hujan reda di gubuk. Tragis, petir besar menyambar kebunnya dan Jumaria ikut terpanggang.
Saat petir menggelegar, warga sekitar sempat mendengar teriakan Jumaria.
Namun, lantaran hujan, warga mengira tidak ada sesuatu yang genting.
Rupanya setelah hujan reda, dan para warga kembali ke ladang, mereka mendapati Jumaria sudah meninggal dalam keadaan tubuh terpanggang.
Kejadian tersebut diafirmasi oleh Kapolsek Parangloe, Iptu Kasmawati.
"Kami sudah lakukan olah TKP. Yang bersangkutan meninggal dunia tersambar petir. Semoga keluarga korban diberi ketabahan," katanya.