Kapolri Jenderal Idham Azis mencopot, dan memutasi beberapa pewira. Salah satunya Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy yang dicopot dari jabatannya, karena tidak mampu menahan kerumunan massa Habieb Rizieq Shihab.
Pencopotan tersebut sudah tertuang dalam Surat Telegram Nomor: 3222/XI/KEP/2020 pada Senin 16 November 2020. Diketahui sebelumnya pentolan Front Pembela Islam (FPI) itu sempat berkunjung ke kawasan Bogor, Jawa Barat.
Imam besar itu hadir di pembangunan Masjid Raya di Markas Syariah Pesantren Alam Agrokultural, Kabupaten Bogor, Jumat 13 November 2020.
Selain meletakkan batu pertama, namun Habib Rizieq juga berceramah saat shalat Jumat.
Masa yang hadir di kawasan Masjid membludak hingga ke jalan, tanpa protokol kesehatan. Hal itu diduga menjadi salah satu penyebab Roland dimutasi dari jabatannya, yang dipindahkan menjadi Wadir Ditreskrimus Polda Jawa Barat.
Menurut beberapa sumber, Roland adalah anak dari keluarga TNI yang memilih masuk Akademi Kepolisian, dan lulus tahun 2000.
Dia melanjutkan sekolah ke luar negeri, dan lulus dari Universitas Macquarrie Australia pada 2015.
“Walaupun ayah saya berharap sekali saya menjadi angkatan data (TNI AD). Tapi mungkn nasib berkata lain, saya diterima di kepolisian, dan lulus tahun 2000,” ujarnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Soal karir, Roland menjabat Kapolres Bogor hanya dalam waktu 9 bulan setelah dilantik pada 23 Februari 2020 dan dicopot kemarin.
Sebelumnya, dia pernah menjadi Fungsional Direktorat Penyidik Deputi Bidang Penindakan di KPK pada 2010.
Dan menjadi Spesialis Penyidik Madya pada 2016, namun ada salah satu kasus yang menyita perhatian saat dia masih bekerja di lembaga anti rasuah tersebut, yakni diduga merobek bukti hasil korupsi di dalam catatan yang disebut Buku Merah.
Setelah ramai jadi perbincangan, Roland kemudian di angkat menjadi Kapolres Cirebon yang menjabat selama 1 tahun 11 bulan.
Sepak terjangnya cukup mencuri perhatian, tak terkecuali harta kekayaan yang dimilikinya selama berkarir.
Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, kekayaan yang dimiliki Roland pernah mengalami peningkatan drastis.
Pada 2016 saat menjadi penyidik KPK hartanya hanya Rp264 juta, dan angka itu tidak berubah saat dia menjabat Kapolres Cirebon pada 2018.
Memasuki 2019, tiba-tiba kekayaan yang dimilikinya melonjak menjadi Rp2,299 miliar. Dari angka tersebut aset terbesarnya adalah tanah dan bangunan senilai Rp2 miliar di kawasan Jakarta Selatan dengan status hibah tanpa akta.
Sedangkan di dalam garasinya cukup bikin kaget, sebab dia hanya memiliki satu unit kendaraan roda empat, yakni Toyota Fortuner.
Mobil berjenis Sport Utility Vehicle itu adalah buatan 2018 yang harganya ditaksir Rp300 juta.
Tidak disebutkan detil tipenya, namun SUV tersebut hadir dalam beberapa varian dengan mesin bensin 2.700cc, dan diesel 2.400cc. Masih satu platform dengan Hlux dan Innova, yang dapat menampung 7 orang penumpang.