Jamaah umroh asal Indonesia dilarang melanjutkan perjalanan ke Madinah.
Salah satu alasannya karena dianggap tidak patuh protokol kesehatan.
Apalagi, panitia umroh sempat melihat jamaah umroh asal Indonesia berkumpul lebih dari dua orang dalam satu kamar.
Direktur PT Risalah Madinah Yulismayanti, dalam cuitannya mengatakan, selama lima hari dikarantina di hotel, sudah banyak jamaah umroh Indonesia yang jenuh dan ingin segera minta pulang ke Indonesia.
Mereka jenuh harus terus berada di dalam kamar hotel sehingga tidak bisa menghirup udara segar di luar hotel.
Belum lagi, pengantaran makanan yang terlambat karena jumlah pegawai hotel yang terbatas.
Masih ada laporan dari pihak hotel yang mendapatkan banyak jamaah umroh yang masih berkumpul lebih dari dua orang dari kamar yang satu ke kamar yang lainnya (room to room).
Padahal, hal itu dilarang sehingga temuan ini diduga menjadi sebab aparat Dinas Kesehatan Arab Saudi dan Muasasah ragu untuk memperbolehkan jamaah umrah Indonesia melanjutkan perjalanan ke kota Madinah.
Berbeda dengan jamaah umrah dari negara Pakistan grup perdana, setelah tiga hari isolasi dan umroh satu kali.
Sekarang jamaah umroh asal Pakistan diperbolehkan shalat di Masjidil Haram karena mereka 100 persen taat protokol kesehatan.
“Jamaah Pakistan kemarin, sudah bertolak ke madinah karena hasil swab mereka 100 persen negatif,” ujarnya, seraya mengingatkan bagi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk pertimbangkan kembali untuk memberangkatkan jemaah di masa Pandemi Covid-19 saat ini.