Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman memberi bocoran terkait dokumen rahasia Habib Rizieq dengan salah satu lembaga tinggi negara.
Munarman awalnya menceritakan bagaimana lika-liku perjalanan Habib Rizieq selama di Arab Saudi.
Menurutnya, ada dua fase yang dialami Habib Rizieq selama 3,5 tahun tinggal di Tanah Suci.
Fase pertama, Munarman menyebut bahwa Habib Rizieq mendapat rayuan-rayuan untuk kembali ke Indonesia.
"Tujuh bulan pertama sampai dengan Desember 2017, itu upaya-upaya membujuk Habib Rizieq pulang (ke Indonesia) itu kencang sekali," Kata Munarman sebagaimana dikutip Kabarmakkah.com dari video yang bertajuk "Pemerintah Saudi Khawatirkan Keselamatan Jiwa Habib Rizieq" dalam kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored pada Selasa 24 November 2020.
Munarman kemudian membeberkan bahwa bujukan-bujukan yang datang pada Imam Besar FPI itu merupakan bujukan yang dilayangkan beberapa pihak secara personal.
Namun dalam hemat sekretari FPI, berbagai rayuan yang datang, diduga agar negara bisa memroses secara hukum Habib Rizieq di Tanah Air.
Selama tujuh bulan itu juga, Munarman menuturkan bahwa adanya lobi-lobi dan utusan-utusan resmi juga tidak resmi yang ditujukan pada Habib Rizieq.
Sementara saat Habib Rizieq hendak memperbaharui visanya, dia dilarang untuk keluar dari Arab Saudi.
Heran dengan keputusan tersebut, Habib Rizieq kemudian mendatangi pihak migrasi Arab Saudi.
Berdasarkan kesaksian Munarman, saat itu Habib Rizieq justru disuruh untuk menghadap kantor intelejen.
"Pihak imigrasi menjelaskan silahkan Anda ke kantor intelejen saja," ujar Munarman saat mempraktikan bagaimana pihak Saudi memberi jawaban atas pertanyaan Habib Rizieq.
Kemudian Habib Rizieq mendatangi kantor intelejen dan menanyakan banyak hal terkait dirinya yang tertahan di Arab Saudi.
Saat itu pula menurut Munarman, Habib Rizieq mendapat tujuh belas tuduhan, termasuk salah satunya isu terkait dirinya yang merupakan buronan.
Munarman menyebut, Habib Rizieq menunjukkan dokumen-dokumen rahasia untuk mematahkan beberapa tudingan.
Namun Munarman awalnya enggan membuka apa isi dokumen yang dipegang Habib Rizieq.
"Ada dokumen tertulis yang harus kita simpan supaya tidak makin keruh," tutur Munarman.
Karena diminta untuk membocorkan sedikit informasi oleh Akbar Faizal yang saat itu mewawancarainya, akhirnya Munarman buka suara.
"Ya kurang lebih itu pembicaraan antara salah satu lembaga yang bekerja memang untuk itu dengan Habib Rizieq sebetulnya, kan sudah disebut Habib Rizieq kan dokumen intelejen nya," ujar Munarman.
Munarman juga menjelaskan esensi dari surat yang dipegang Habib Rizieq pada hari itu.
"Artinya mencoba untuk saling tidak mengganggu lah," ucap sang sekretaris FPI.
Menurut Munarman, usai Habib Rizieq menunjukkan dokumen itu, pihak intelejen Saudi kaget dan mengaku akan klarifikasi ulang sehingga Habib Rizieq mendapat izin keluar dari Arab Saudi.***