Pendiri Pondok Pesantren Al-Bahjah Yahya Zainul Ma'arif atau akrab disapa Buya Yahya turut mengomentari isu-isu hangat yang berkaitan dengan Habib Rizieq Shihab belakangan ini.
Buya Yahya menyayangkan masih ada pihak-pihak yang kerap mengadu domba sesama umat Muslim dan yang terbaru, ada yang menyarankan Habib Rizieq untuk tes DNA untuk membuktikan apakah pendiri FPI tersebut keturunan Nabi Muhammad SAW atau bukan.
"Kepada umat, hentikanlah dengan budaya mengadu domba, habib diadu domba dengan habib dan ulama, ormas dengan ormas, hati-hati ada Allah, jika anda menyebarkan sebuah berita tapi niatnya jelek ada hitungannya dihadapan Allah," ucapnya.
Buya Yahya juga menyarankan, jika mengambil berita, sekiranya itu maslahah (memberikan manfaat) maka tidak apa-apa disebarkan.
"Tapi tidak memotong omongan orang untuk diadu, masyaAllah, khususnya para Habib, mereka adalah dzurriyah (keturunan) Nabi Muhammad SAW, kita harus mencintai mereka dan janganlah menyebarkan berita-berita aneh tentang mereka," tuturnya.
Buya Yahya juga mengungkapkan beberapa fakta bahwa biasa pengadu domba itu, keadaan keluarganya dan lingkungannya belum tentu baik.
"Ingat, yang biasa menyebar berita-berita gak karuan, fitnah habib dan ulama itu sebetulnya di rumahnya pun gak tentram dia, tidak akan indah di rumahnya, dengan saudaranya mungkin merebutkan waris, dan masalah lainnya," ucapnya.
Lebih lanjut Buya juga mengingatkan bagi siapa pun yang suka mengadu domba sesama umat Islam khususnya kepada Habib Rizieq.
"Hati yang kotor itu, mengadu domba umat Nabi Muhammad saja gak boleh, apalagi ini dzurriyahnya Nabi Muhammad SAW," tuturnya.
Kemudian Buya juga menyesalkan perbuatan orang-orang kepada Habib Rizieq yang mempertanyakan dan menantang pentolan FPI tersebut untuk melakukan tes DNA.
"Sampai ada yang mengarah kepada perendahan pada nasab (keturunan) inalillahi, ada yang mengatakan kepada Habib Rizieq "apa betul itu turunan Nabi ayo tes DNA", astagfirullah inalillahi, menolak nasab yang sudah jelas semacam itu, maka itu seperti menuduh orang melakukan zina, dosa besar!," ucapnya.
Buya mengatakan, kalau sudah jelas itu nasab, sudah kita akui, jangan malah meragukan dan menyuruh tes DNA dan sebagainya.
"Kalau kita bukan habib mestinya kita mencintai, bukan mendengki dan ngiri, gak ada artinya, beliau menjadi habib juga dipilih oleh Allah, bukan permintaannya, maka kita harus memandang mereka dengan hormat," tuturnya.
Adapun jika terdapat masalah atau perkataan yang kurang tepat pada di antara para habib, ucap Buya, kita punya kewajiban untuk menegur mereka seperti kita menegur anak kita.
"Seperti di pondok-pondok kita ini banyak yang anak-anak habib, yang salah ya kita tegur, tentunya dengan kasih dan cinta, tapi kalau sudah mengarah kepada penolakan nasab, ini sudah termasuk kepada kebencian dan iri, hal ini sangat berbahaya," tutur Buya Yahya.