Harga hotel hotel di Mekkah, Arab Saudi telah dipangkas ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya di musim umrah.
Harga kamar hotel di sana kini turun sampai SR38 di beberapa daerah.
Hotel bintang lima dengan pemandangan Masjidil Haram di Mekkah bersiap-siap untuk melanjutkan aktivitas mereka dan mengembalikan normalitas industri hotel dengan menawarkan diskon besar menyusul dibukanya kembali umrah oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Kota Suci umat Islam ini memiliki lebih dari 1.400 hotel, yang merupakan lebih dari dua pertiga sektor akomodasi di seluruh Arab Saudi.
Dikenal memiliki harga tertinggi sepanjang tahun, yang mencapai puncaknya sekitar tiga kali selama musim sibuk, kamar hotel di dekat Masjidil Haram saat ini berharga antara SR250 dan SR700 atau sekitar 77 hingga 187 dolar AS.
Sebuah tweet oleh Menteri Haji dan Umrah Dr. Mohammed Saleh Benten, menarik perhatian hotel-hotel pusat Mekkah yang telah bertahan selama masa uji pandemi.
Benten mengungkapkan rasa terima kasih dan kebahagiaannya atas penawaran luar biasa yang dibuat oleh hotel-hotel Mekkah, dan menggambarkannya sebagai lingkungan yang aman yang mempertimbangkan persyaratan kesehatan.
Abdullah Filali, Ketua Komite Hotel Kamar Dagang dan Industri Mekkah, mengatakan bahwa promosi yang diumumkan oleh beberapa hotel adalah cara bertahap untuk merevitalisasi sektor tersebut.
Dia mengatakan penetapan harga hanyalah awal dari kembalinya kesehatan secara bertahap dan progresif untuk industri yang bermasalah.
Filali mencatat bahwa harga tidak mencerminkan volume pekerjaan, yang jatuh ke level terendah setelah pandemi melanda.
“Semua hotel harus menggunakan bantuan negara 'SANED,' untuk menjaga karyawan mereka dan memperbaiki dokumen mereka,” kata Filali seperti dilansir dari Makkah News, Rabu (7/10/2020).
Menurutnya, hanya empat hotel sentral yang mulai hidup kembali dan pemulihan sektor akomodasi akan berjalan dengan baik pada Oktober 2021. “Daya saing akan kembali pada akhir 2023,” kata Filali.
Manajer salah satu hotel yang menghadap pusat Mekkah, Fadel Munqal, mengatakan bahwa upaya negara untuk melayani umat Islam jelas dan terbukti melalui perlindungan keselamatan jamaah.