Beberapa hari belakangan, muncul aksi yang dilakukan para buruh, mahasiswa hingga warga dari berbagai lapisan masyarakat menyuarakan aspirasi mereka dengan turun ke jalan.
Aksi ini merupakan buntut dari keputusan DPR RI yang mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja menjadi Undang Undang melalui rapat paripurna.
DPR bersama pemerintah pada akhirnya sepakat mengesahkan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja menjadi undang-undang. Kesepakatan itu diambil melalui hasil rapat paripurna pada Senin (5/10/2020).
UU Cipta Kerja disetujui 7 fraksi yang terdiri dari PDIP, Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PPP dan PAN, namun ada 2 fraksi yang menolak yaitu Partai Demokrat dan PKS.
Gelombang protes dilakukan masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Mereka menuntut agar UU Omnibus Law Cipta Kerja dibatalkan.
Di beberapa lini media sosial, video lama yang menunjukkan sosok Emha Ainun Najib atau yang dikenal sebagai Cak Nun kembali viral.
Dalam video ceramah tersebut, Salah satu berita penting yang ditutupi oleh mayoritas media mainstream ialah pernyataannya tentang peta kekuasaan nasional di Indonesia.
Cak Nun mengungkapkan, yang terjadi di elit pemerintahan Indonesia itu sama sekali bukan seperti yang anda bayangkan yaitu mereka yang Anda baca di koran dan Anda dengar di televisi. Yang berkuasa itu sebenarnya bukan Jokowi, bukan Megawati, apalagi anak-anak Megawati.
Lalu siapa menurut Cak Nun yang berkuasa sebenarnya di Indonesia?
Yang berkuasa adalah mereka yang punya mental tamu tapi menguasai modal dan terhubung dengan jaringan internasional. Tetapi antar mereka berlangsung pertarungan untuk saling memonopoli Indonesia.
“Siapa sebenarnya mereka ini? Ini konstelasi para pemilik modal. Baik di tingkat nasional, regional maupun internasional,” terang Cak Nun.
“Mereka ini kalau gak Yahudi timur ya China barat. Indonesia akan jadi bangsa jongos total pada tahun 2024”
Adapun elit-elit seperti Jokowi dan sebagainya hanya latar permainan mereka. Menurut Cak Nun, di tahun 2024, Indonesia akan menuju dua kemungkinan: “bersemi kembali” atau “layu sama sekali”.
Ini tergantung dengan aksi makar yang dilancarkan oleh penguasa-penguasa yang tak tampak tersebut dan reaksi yang muncul dari ksatria-ksatria nusantara.
Cak Nun meambahkan, Indonesia boleh jadi tidak semulus yang dibayangkan oleh para konspirator itu untuk dikontrol. Diantara rakyat Indonesia itu, ada yang akan bertumbuh menghantam makar-makar mereka.
Simak videonya dibawah ini lebih lanjut. Ini sangat penting untuk diketahui rakyat Indonesia sebagai pembelajaran model penjajahan gaya baru.