Baru-baru ini, seorang gadis bernama Nurwahyuni viral di media sosial.
Wanita asal Kabupaten Goa, Sulawesi Selatan tersebut berhasil menamatkan kuliah dari Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.
Menariknya, Yuni mencapai semua itu dengan perjuangannya sendiri. Kedua orangtuanya telah meninggal.
Hal itu membuat prosesi wisudanya tidak seperti teman-temannya yang lain.
Selepas wisuda, dia langsung pergi ke makam kedua orangtuanya dan bersimpuh mengabarkan prestasinya tersebut.
Kisah Yuni beredar di media sosial usai diunggah akun Facebook Darwati Utieh, Selasa (29/9/2020).
Menurut akun tersebut, Yuni ditinggal pergi ayah untuk selama-lamanya saat dia masih duduk di bangku sekolah dasar. Ayahnya tewas dalam peristiwa kecelakaan pada 2005 silam.
Beberapa tahun berselang, giliran ibu Yuni yang menyusul ayahnya. Ibu Yuni meninggal pada 2014 lalu saat dirinya duduk di bangku kelas dua SMK.
Kini, Yuni hanya hidup dengan kakaknya. Mereka tinggal bersama sang nenek.
Hidup tanpa orangtua membuat Yuni terbiasa bekerja keras demi mencukupi kebutuhan hidup.
Meski dalam kondisi terbatas, tekad Yuni untuk melanjutkan sekolah tetap tinggi. Hingga akhirnya dia mendapatkan kesempatan kuliah di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.
Saat itu, semangat Yuni hampir pupus lantaran uang kuliah yang mahal. Namun dia tetap berusaha.
Yuni akhirnya bekerja sebagai pencari kardus bekas. Kardu-kardus yang dikumpulkan kemudian dijual ke pengepul.
"Untuk biaya kuliah ia bekerja menjual kardus-kardus bekas. Pulang kuliah ia mencari barang packing itu ditoko-toko dan menjualnya kepada pengepul. Hampir tiap hari ia pulang malam hari," tulis Darwati.
Menurut Darwati, keluarga pernah menyarankan Yuni agar segera menikah untuk mengatasi kesulitan ekonomi. Tapi Yuni menolak.
Dia bertekad untuk tetap melanjutkan kuliah sebagai amanah keluarga.
"Dulu almarhum ayahnya selalu mendorongnya untuk sekolah," tulis akun tersebut.
Kini, Yuni berhasil mencapai tujuannya. Dia tamat dengan IPK 3,87 dan berniat melanjutkan kuliah ke jenjang lebih tinggi.
"Kelaparan? Monster ganas itu sama sekali tak mampu menaklukkannya.Tiap kali tak punya uang ia memilih berpuasa. Hasilnya luar biasa. Nurwahyuni, anak yatim piatu itu, lulus dengan IPK 3,87. Lulusan terbaik ketiga di jurusannya," tulis akun tersebut.