Penyerangan di tempat ibadah kembali terjadi. Kali ini, dialami dua warga Desa Lebeteng Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.
Mereka menjadi korban penyerangan orang tak dikenal saat sedang menjalankan shalat sunah menjelang subuh.
Keduanya diserang di musala desa di waktu yang berbeda. Kedua korban yakni, Ruminah (60) dan Tarmudi (65), marbot musala tersebut. Peristiwa penyerangan yang dialami Tarmudi terjadi sekitar Maret silam, sedangkan Ruminah, Senin (5/10) lalu.
"Seperti biasa, sebelum shalat Subuh, saya shalat sunah qobliyah dulu. Nah, pas mau rakaat kedua, pas takbir tahu-tahu langsung terasa deg gitu di kepala. Dan saya cek sudah ada darah," kata Ruminah, salah seorang korban saat ditemui di rumahnya, Selasa (6/10).
Ruminah menduga pelaku menyerang menggunakan balok kayu. Karena mukenah yang dia gunakan tidak sobek.
Namun akibat terkena di bagian yang runcing, sehingga kepala di bagian belakang sobek. Terpaksa lukanya itu mendapatkan tujuh jahitan.
"Kalau senjata tajamkan pasti mukenah yang saya gunakan ikut sobek, ini tidak sobek. Kalau kepala sobek mungkin pas kena bagian yang tajam gitu," tuturnya.
Sementara, Tarmudi salah seorang marbot di Musala Assodiqin Desa Lebeteng, menuturkan, saat itu dirinya tengah mengaji sambil menunggu waktu adzan subuh. Dia tiba-tiba diserang dari arah belakang oleh orang yang tidak dikenal.
"Kayak kayu, soalnya saya tidak sampai pingsan dan lukanya hanya luka memar saja. Ya saya langsung teriak dan warga berdatangan. Cuma pas warga datang pelaku sudah lari," tuturnya.
Meski diserang dari arah belakang, Tarmudi sempat melihat bagian belakang pelaku saat melarikan diri. Saat itu, pelaku mengenakan baju warna putih dan celana hitam.
Kejadian begitu cepat dan pelaku langsung melarikan diri sehingga warga tidak sempat mengejar.
"Setelah dipukul saya langsung menoleh ke belakang, dan saya lihat pelaku hanya dari belakang saja. Pakai baju warna putih dan celana hitam. Pelaku lari biasa gak pakai kendaraan," ungkapnya.
Kasus tersebut kini tengah ditangani Polsek Tarub dan Satreskrim Polres Tegal. Namun demikian, kepolisian belum memberikan keterangan apapun terkait peristiwa penyerangan orang di tempat ibadah tersebut.
"Mohon maaf saya belum bisa memberikan keterangan karena kasusnya belum jelas dan masih dalam penyelidikan," kata Kapolsek Tarub Iptu Slamet Nurosid.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP Heru Sanusi mengaku sudah mengantongi nama pelaku. Saat ini, pihaknya sedang mengembangkan kasusnya.
"Untuk pelaku masih kita dalami, masih kita kembangkan kembali. Seseorang (pelaku) yang kami curigai, sudah ada. Tapi kita sedang mendalami lagi. Karena ini masih proses penyelidikan," tegasnya.