Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, Arab Saudi saat ini sedang mempersiapkan Terminal Haji dan Umrah.
Mereka akan menerima jamaah umrah dari luar negara setelah selama hampir delapan bulan dibatasi karena pandemi virus covid-19.
“Bandara telah memberlakukan beberapa tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa para peziarah yang tiba dalam kondisi kesehatan aman,” demikian kata Adnan Al-Saqqaf, Direktur Lounge haji dan umrah seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat 23 Oktober 2020.
“Pintu masuk dan keluar akan dipisahkan di bandara untuk mencegah kepadatan, dan langkah-langkah jarak sosial akan diberlakukan,” lanjutnya.
Jamaah dari luar Arab Saudi akan diizinkan melakukan perjalanan ke Kerajaan untuk melakukan Umrah mulai 1 November.
Para jamaah akan diizinkan untuk salat di Dua Masjid Suci dan mengunjungi Rawdah di Masjid Nabawi di Madinah, lokasi tempat Nabi Muhammad dimakamkan.
Namun, jumlah jamaah yang diperbolehkan melakukan ritual akan dibatasi untuk mencegah penyebaran penyakit virus korona.
Mengurangi pembatasan secara bertahap
Kerajaan secara bertahap akan mulai melonggarkan pembatasan di lain waktu jika Kementerian Haji dan Umrah memutuskan bahwa hal itu aman untuk dilakukan.
Dimulainya kembali Umrah secara bertahap merupakan bagian dari upaya Arab Saudi untuk menahan wabah virus korona.
Setiap harinya jumlah jamaah Umrah bisa mencapai ratusan ribu. Hingga 250.000 jamaah telah diizinkan untuk melakukan Umrah terkait aturan tersebut.
Setiap kelompok kecil jamaah hanya diberi waktu tiga jam untuk menyelesaikan ritualnya, dan tidak ada yang diizinkan mendekati Ka'bah dan mencium Hajar Aswad.
Masjidil Haram juga disterilkan 10 kali setiap hari dan air Zamzam dibagikan dalam kemasan botol.
Tim medis ditempatkan di beberapa area di sekitar halaman dan ruang isolasi. Pemeriksaan medis telah ditetapkan untuk kasus dugaan kasus virus korona.