Viral di WhatsApp! Madrasah Dianaktirikan Oleh Kemenag Sampai Dana Bos Disunati Rp100.000 Persiswa
Komisi VIII DPR RI merasa dibohongi oleh Kementerian Agama (Kemenag) karena memotong dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) senilai Rp100 ribu per siswa untuk sekolah madrasah swasta.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto mengatakan, pihaknya mengetahui Kemenag memotong dana BOS Rp100 ribu dari banyaknya keluhan melalui media whatsapp.
"Saya minta Pak Menag tak melakukan pemotongan [dana] BOS. Bahwa katanya tak ada pemotongan bos ternyata ini [pesan] Whatsapp-nya viral. Ini seperti kita anak tirikan madrasah swasta yang dipotong per siswa," kata Yandri saat mengikuti rapat kerja dengan Menteri Agama di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/9).
Di Group-group WhatsApp pun kini viral dengan postingan tersebut.
Viralkan!!!
Kepada YTH :
Komisi VIII DPR RI
TA Komisi VIII
Mohon difasilitasi dg Bpk Menag atau Ditjen Pendis Kemenag RI :
Menyedihkan, benar-benar "Seakan" mendapat perlakuan DISKRIMINATIF pada Madrasah-Madrasah (RA, MI, MTs, MA) :
1. Disaat pandemi, sebagian orang tua siswa TIDAK MAMPU BAYAR Iuran Sekolah, DANA BOS di Madrasah TERKURANGI hingga 100.000/ siswa.
2. Dikala Sekolah-Sekolah dibawah Kemendikbud mendapat TAMBAHAN BOS AFIRMASI & BOS PRESTASI Rp 60 Jt/Sekolah, Madrasah tidak ada satupun yg dapat.
3. Dana PIP siswa di Sekolah berlimpah, namun PIP di Madrasah tak terdengar tambahan secara signifikan.
4. Sekolah-Sekolah mulai ramai pendataan Nomor HP untuk persiapan bantuan Paket Internet bagi siswa. Tetapi Siswa dan Guru di Madrasah hanya bisa "Melongo" jadi penonton, tidak ada info apapun tentang bantuan paket internet Gratis dari Pemerintah sebagaimana di Sekolah.
Apa SALAH dan DOSA anak-anak kami yang sekolah di RA, MI, MTs, MA??? π’π’
Kenapa "serasa" mendapat perlakuan tidak adil?? Mengapa mereka "seakan" ter DISKRIMINASI??
Ayok Kemenag-ku BANGKIT πͺπͺ
Semangat Kemenag juga semangat KITA !!
Karena MADRASAH sebagai Benteng Runtuhnya Moral ππ
Maju Simpatika Kemenag RIπͺπͺπͺ
#Madrasah Hebat Bermartabat πππ
Atas banyaknya laporan itu, Yandri menilai Kemenag telah berbohong dan ingkar janji.
"Sudah janji kepada kami, janji aja dibohongin, gimana yang lain. Kami Komisi delapan enggak pernah setujui itu pemotongan," kata Yandri dalam rapat kerja Komisi VIII dan Kementerian Agama, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Yandri mengatakan pemotongan dana BOS ini membuat madrasah-madrasah swasta merasa seperti dianaktirikan.
Padahal, dalam kondisi normal pun mereka sudah terseok-seok dalam pembiayaan.
Menurut Yandri, anggaran untuk pendidikan Islam mencapai Rp50 triliun lebih. Ia pun memprotes lantaran yang dipotong justru dana BOS untuk madrasah swasta yang memiliki banyak siswa dari keluarga miskin.
"Ini mengusik rasa keadilan kita. Kalau ini Pak Menteri tidak tertibkan, ini pukulan telak, berarti kita tidak peduli sama orang-orang miskin," tegasnya.