Nama Muyassaroh belakangan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet di media sosial.
Dia memilih mengundurkan diri dari ajang MTQ ke-37 Sumut setelah diminta untuk membuka cadarnya.
Karena keteguhan Muyyassaroh pada prinsip hidupnya, lantas banyak orang yang memuji dan mengapresiasi sikapnya.
Salah satu bentuk apresiasi itu diberikan oleh PW Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) Sumatera Utara.
Oleh mereka, biaya kuliah Muyyassaroh selama menuntut ilmu di FKIP Universitas Al Washliyah (Univa) Medan akan dibiayai sampai lulus.
Untuk diketahui, Muyyassaroh saat ini merupakan mahasiswa semester III di FKIP Univa Medan.
"Ketika sedang tampil di mimbar, karena tetap bersikukuh mempertahankan cadarnya makanya adinda Muyassaroh mengundurkan diri dan sangat kita apresiasi," kata Ketua PW Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) Sumatera Utara, Zulham Efendi Siregar, Kamis (10/9).
Zulham mengatakan, pihaknya menganggap Muyyassaroh sebagai sosok pahlawan. Untuk itu, di berharap perempuan asal Labuhanbatu itu tetap fokus dalam mempelajari Al-Quran hingga bisa mengikuti ajang serupa di tingkat internasional.
"PW GPA Sumut menyambut Muyasarah sebagai pahlawan walaupun masih separuh perjalanan dalam MTQ tersebut. Semoga Muyasarah tetap istiqomah dan terus belajar Al Quran agar nantinya dapat mengikuti MTQ tingkat internasional," ujar dia.
Sebagai bentuk dari apresiasi, kata Zulham, PW GPA Sumut akan membiayai seluruh uang kuliah Muyyassarah sampai wisuda di Univa Medan.
Ketua Pelaksana MTQ ke-37 Sumut, Palid Muda Harahap saat dikonfirmasi mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi pada Muyassaroh itu hanyalah kesalahpahaman.
"Membuka cadar sebagai antisipasi kecurangan memang diterapkan di nasional. Tetapi, di Sumut kita sudah lakukan penyesuaian dengan ketentuan sebelum tampil kita periksa terlebih dahulu. Kejadian saat itu, murni kesalahpahaman lantaran saat itu dewan hakim yang bertugas memang berasal dari pusat," jelas dia.