Nama Adinda Muyasaroh menjadi perbincangan usai videonya viral di media sosial.
Dia merupakan peserta Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Ke-37 Tingkat Sumatera Utara di Kota Tebing Tinggi.
Namun karena diminta juri melepas cadar, Muyasaroh memilih gugur atau didiskualifikasi.
Videonya yang memilih mempertahankan cadar itu kemudian beredar dan mendapat perhatian publik.
Ada yang pro, ada pula yang kontra. Meski demikian, sikap gadis asal Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara itu memeroleh banyak apresiasi.
Bahkan, kini dia juga diberi beasiswa, uang ratusan juta, umroh gratis hingga disediakan pekerjaan setamatnya kuliah.
Belakangan, terungkap bahwa Muyasaroh sempat diminta kembali mengikuti MTQ tersebut setelah videonya viral.
Namun, Muyasaroh menolaknya karena sedang sakit.
"Malamnya mereka menelepon abang ipar saya agar bersedia untuk tampil lagi. Namun saya menolak. Saya juga saat itu sedang sakit," katanya kepada wartawan, Kamis (10/9/2020).
Muyasaroh mengaku sempat terkejut dan syok saat pertama kali mendengar dewan juri memintanya melepas cadar.
Sebab dari pengalamannya pada ajang serupa, tidak ada aturan melepas cadar.
"Namun ketika tampil di panggung ada kejadian di luar dugaan, makanya agak syok," kata Muyasaroh.
"Saya sudah sering mengikuti MTQ, tahun sebelumnya tidak ada masalah," sambungnya.
Kendati begitu, Muyasaroh mengaku sudah ikhlas gugur dari festival bergengsi tersebut.
"Saya sudah ikhlas. Yang penting tetap istiqomah," katanya.
Muyasaroh diketahui viral usai videonya beredar di media sosial. Saat itu, dia sedang mengikuti festival MTQ Ke-37 Tingkat Sumatera Utara di Kota Tebing Tinggi.
Namun setelah berada di atas mimbar, pihak juri meminta Muyasaroh melepas cadarnya. Menurut juri, hal itu merupakan aturan.
Muyasaroh awalnya meminta keringanan. Dia menawarkan agar memasukkan mikrofon ke balik cadar tanpa melepasnya. Namun juri menolak.
Setelah berpikir beberapa saat, Muyasaroh mantap memilih didiskualifikasi dari festival itu daripada membuka cadarnya.
Usai viral di media sosial, rezeki demi rezeki kini menghampiri Adinda Muyasaroh.
Dia merupakan peserta Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) yang menolak melepas cadar dan memilih didiskualifikasi.
Video Muyasaroh itu kemudian beredar di media sosial dan langsung mendapat perhatian publik.
Simak videonya di bawah ini:
Keteguhan hati Adinda Muyasaroh yang rela gugur dari festival MTQ demi mempertahankan cadarnya kini berbuah manis.
Mulai dari hadiah umroh, uang ratusan juta hingga beasiswa kuliah merupakan rezeki yang kini menghampiri mahasiswi semester III FKIP Universitas Al Washliyah Medan tersebut.
Hadiah beasiswa itu diberikan oleh PW Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) Sumatera Utara.
Kedatangan Muyasaroh di kampusnya pada Kamis (10/9/2020) disambut bak pahlawan.
Mereka mengapresiasi pilihan Muyasaroh yang rela gugur daripada melepas cadar.
"Hari ini PW GPA Sumut menyambut beliau sebagai Pahlawan, walaupun masih separuh perjalanan dalam MTQ tapi kami sangat mengapresiasi keteguhan dari Muyasarah. Kami mendoakan Semoga Muyasarah tetap Istiqomah dan terus belajar dan belajar Al Quran agar nantinya dapat mengikuti MTQ Tingkat Internasional," tulis Ketua PW Gerakan Pemuda Al Washliyah Sumatera Utara Zulham Efendi Siregar pada akun Facebook miliknya, Kamis (10/9/2020).
"Dari hati yang penuh kegembiraan kami semua segenap keluarga besar PW GPA Sumatera Utara memberikan apresiasi dan penghormatan yg tinggi serta memberikan semangat dengan membiayai seluruh uang kuliah Adinda Muyasaroh sampai tamat kuliah," sambungnya.
Tak hanya beasiswa, gadis asal Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara itu disebut-sebut juga memeroleh hadiah uang ratusan juta rupiah, umroh gratis hingga akan disediakan lapangan pekerjaan yang layak.
"Pagi ini ketika membuka Grup WA saya men dapatkan berita dari adinda Ustadz Muslim Maslan Juman, 'Antusias masyarakat muslim cukup tinggi baik indonesia mau pun luar kepada muyassaroh sehingga mereka memberikan hadiah Rp.100 juta melalui yayasan Arrisalah dan salam Tv'. Bagi saya ini sangat membahagiakan,bukan karena hadiah atau uangnya, tapi rasa persatuan kita Alhamdulillah telah menghilangkan sekat pemahaman dan perbedaan diantara umat Islam," tulis Jufri Hidayat Jufri, Jumat (11/9/2020).
Pada unggahannya yang lain, Jufri juga mengungkapkan bahwa ada pihak lain yang tersentuh hingga mengapresiasi sikap Muyasaroh.
"Dari tadi siang saya banyak pula membaca dan mendengar berita tentang 'anugerah tak terduga', untuk musyasaroh sang Qoriah bercadar. Mulai dari Ketua GPA Sumut Adinda Zulham Efendi Siregar yang memposting penghormatan terhadap Musyassorah dengan jaminan pendidikan dan biaya kuliah di kampus Al Wasliyah, ada juga Kabarnya Hadiah Umroh dari Buya Tengku Zulkarnain, dan simpati serta hadiah lain yang luarbiasa. Sampai waktu saya buka FB malam ini, saya membaca postingan sahabat TGB Ahmad Sabban Elrahmaniy Rajagukguk yang menyebutkan sang Qoriah diberikan penghargaan lain berupa uang seratusan juta rupiah dan jaminan kerja yang layak," tulisnya.
Muyasaroh diketahui viral usai videonya beredar di media sosial. Saat itu, dia sedang mengikuti festival MTQ Ke-37 Tingkat Sumatera Utara di Kota Tebing Tinggi.
Namun setelah berada di atas mimbar, pihak juri meminta Muyasaroh melepas cadarnya. Menurut juri, hal itu merupakan aturan.
Muyasaroh awalnya meminta keringanan. Dia menawarkan agar memasukkan mikrofon ke balik cadar tanpa melepasnya. Namun juri menolak.
Setelah berpikir beberapa saat, Muyasaroh mantap memilih didiskualifikasi dari festival itu daripada membuka cadarnya.