Sebelum mengalami kejadian yang menghilangkan nyawanya, KS, 8 tahun, sempat menulis surat untuk ibu kandungnya.
Cerita tersebut disampaikan LH, 26 tahun, yang merupakan ibu kandung KS, sekaligus pelaku pembunuh anak kandungnya. Dalam suratnya, KS menuliskan permohonan maaf kepada sang ibu dan ayahnya.
Menurut pengakuan LH, KS dipukul menggunakan gagang sapu lantaran membuatnya kesal.
"Dia pun pernah bikin surat, mungkin sudah lama cuma saya baru baca. Isi suratnya kata dia, mamah papah maafin ya. Karena udah selalu bikin mamah sama papah marah terus, enggak bakalan kaya gitu lagi. Udah gitu doang," kata Lia, Rabu 16 September 2020.
Merasa Menyesal
LH pun merasa menyesal telah membunuh anak kandungnya sendiri.
"Waktu melakukan itu, saya menyesal banget. Saya lebih baik saya yang mati. Pikir saya, saya ini apa sampai saya minta maaf sama suami dan anak saya. Saya enggak sadar, demi Allah saya enggak sadar," ujar dia.
Korban Langsung Dikubur Pelaku
Lia mengaku membawa anaknya dalam kondisi telah meninggal dunia, dari Pejompongan Jakarta Pusat ke Kabupaten Lebak, menggunakan sepeda motor. Korban lantas dikuburkan pelaku di Lebak.
Lia bersama sang suami berboncengan dengan membawa korban dan saudara kembar korban menuju lokasi TPU Kampaung Gunung Kendeng, Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak.
"Korban pakai baju (ikut terkubur) itu saja. Habis itu sampai di sana langsung dikubur pinjam cangkul," ujar Lia
Jasad Korban Dibawa dari Jakarta ke Lebak
Setelah itu mereka kembali ke Jakarta. Menurut polisi, tersangka membawa jasad korban dari sejak di Jakarta menuju Kabupaten Lebak berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Yamaha NMAX berwarna hitam, dengan nomor polisi B 3795 PIV.
"Korban sejak dibawa dari Jakarta ke Lebak sudah dalam kondisi meninggal dunia," katanya. AKP David Adhi Kusumah, Kasatreskrim Polres Lebak.