Alfin Adran atau Alpin Andria, pelaku penusukan Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung Sabtu lalu disebut oleh keluarga mengalami gangguan jiwa semenjak empat tahun lalu.
Namun aktivitasnya yang terekam di media sosial miliknya terlihat biasa dan tidak ada petunjuk kalau ia mengalami gangguan jiwa tersebut.
Hal itu membuat warganet mempertanyakan apakah pemuda berusia 24 tahun benaran memiliki gangguan jiwa atau hanya berpura-pura.
Bahkan seorang warganet mengaku kalau ia mengenal sosok Alfin Adrian yang masih tetangganya seperti akun @welzaonistia.
Untuk sementara, penuturan dari akun @welzaonistia ini belum diketahui apakah ia benar-benar tetangga dengan sang pelaku atau tidak. Pasalnya, tim Indozone tidak menemukan akun nama tersebut di Instagram.
Sementara itu, pemilik akun Astipin Hidayat Pagala juga turut menanggapi kejanggalan melalui aktivitas yang ditunjukan pelaku di akun Alfin Adrian yang saat ini sudah tidak mengunggah apapun sejak 2018 silam.
"Pelaku penikaman Syaikh Ali Jaber Antara GILA dan WARAS. Akhirnya Loe ketahuan juga. Ngaku nama Albert, Rupanya Alfin Adrian. Orang tuanya ngaku bahwa dia dalam ganguan Jiwa (Gila) selama 4 tahun ini, rupanya BOHONG, bin PENIPU," tulis akun tersebut.
Ada beberapa alasan yang membuat pelaku tidak mungkin gila sudah sejak empat tahun lalu. Beberapa diantaranya terlihat dari unggahan fotonya yang diunggah di tahun 2018 lalu.
Salah satunya terlihat sedang bermain laptop dan online. Belum lagi unggahan yang memperlihatkan dirinya sedang nongkrong, bermain gitar, bahkan karaokean.
"Katanya GILA tapi kok bise Main Musik,,
Katanya GILA tapi kok bise Bahasa Inggris,,
Katanya GILA tapi kok bise Main Laptop
Katanya GILA tapi kok bisa online,,,
Katanya GILA tapi kok bise Nongkrong2,,,
Katanya GILA tapi kok bise selfie-selfian," tulis akun Astipin Hidayat Pagala.
Saat ini polisi masih memeriksa tersangka secara insentif.
Polisi sempat menyebutkan bila pelaku mengakui kalau ia sering berhalusinasi, sedangkan alasan menusuk Syekh Ali Jaber adalah karena spontan.
Motifnya sering berubah-ubah saat diperiksa polisi.