Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui website resminya mengungkap bahwa hingga 19 September 2020, terdapat 240.687 orang terjangkit covid-19.
Meski 174.350 orang diantaranya berhasil melalui masa kritis dan sembuh, namun terdapat 9.448 orang yang meninggal akibat covid-19.
Kemenkes juga berupaya untuk menangani lonjakan kasus yang terus terjadi setiap hari di Indonesia melalui beragam cara, salah satunya dengan membentuk Tim Taskforce.
Dengan dibentuknya tim yang dikirim ke 9 provinsi prioritas ini, diharapkan kasus covid-19 di Indonesia bisa segera menurun.
Terkait pandemi ini, Dokter Zaidul Akbar mengungkap bahwa salah satu gerakan shalat bisa menjadi cara untuk menangani sesak nafas pada pasien covid-19.
Melalui akun Instagram miliknya, @zaidulakbar, ia mengunggah sebuah video berdurasi 5 menit tentang penanganan sesak nafas.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pria berkacamata yang mempraktekkan posisi sujud atau proning untuk menangani sesak nafas.
Menurut pria dalam video, covid-19 akan menyerang bagian bawah paru-paru. Penyakit ini dapat menyebabkan munculnya cairan yang memblokir paru-paru dan membuat lemas.
Pada akhirnya, serangan pada bagian bawah paru-paru inilah yang membuat pasien covid-19 mengalami gagal nafas.
Sedangkan posisi yang dipraktekkannya bisa mengirimkan oksigen ke bagian tersebut. Hal ini juga telah dibuktikan dalam sejumlah penelitian.
Posisi ini dianggap efektif untuk mengencerkan dahak yang memblokir paru-paru, membuat pasien terbatuk, dan mengeluarkan dahak tersebut.
Selain itu, pria dalam video juga menyarankan untuk mengkonsumsi obat-obatan herbal seperti jahe dan jinten.
Di akhir video, pria ini memperkenalkan dirinya sebagai dr. Rifai yang bertugas menangani pasien covid-19 di rumah sakit Panama City, Florida.
Dalam postingannya itu, dr. Zaidul pun menegaskan bahwa apa yang disarankan oleh sang dokter dalam video merupakan salah satu gerakan shalat, yakni sujud.
"Sayang tenaga kesehatan bule ini ga tahu tentang gerakan ini sesungguhnya ada pada shalat dan sayangnya yang sudah tahu tidak memperbanyak shalatnya (sunnah pastinya) sehingga oksigen ke tubuh bisa diasup lebih baik,
yang shalat dhuha nya biasa 2 rakaat, di poll in ampe 12, shalat sunnah rawatib jangan tinggal, dan waktu2 kita dibolehkan shalat sunnah mutlak, penuhi waktu tersebut dengan shalat sunnah semaksimal yang bisa dikerjakan.
Dan jangan lupa banyak #ProdukCiptaanAllah yang bisa anda gunakan seperti kata bule ini, yang mengandung curcuminoid seperti resep POS, atau antioksidan seperti ultimate kunyit,
atau resep buang lendir seperti jahe sereh lengkuas atau bunga lawang kapulaga, tambah lagi dengan probiotik," tulis Zaidul di postingan tersebut.
Pernyataan dr Zaidul ini pun dibenarkan oleh salah seorang netizen. Ia mengaku sempat dikarantina di Wisma Atlet karena terinfeksi covid-19.
"Iya benar dok, saya sempat di karantina di wisma atlet selama 10hr, karena covid. Pas awal saya masuk IGD, ada 1 pasien seorang bapak sedang sesak lumayan hebat.
Di instruksiin sama dokter untuk posisi sujud dengan memakai oksigen. Alhamdulillah si bapak perlahan sesak nya berkurang." tulis netizen dengan akun @riznayanuarti.