Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan dunia harus menyiapkan diri ketika pandemi berikutnya tiba meski virus corona belum lenyap.
Hal itu dia sampaikan dalam media briefing Covid-19, Senin (7/9).
"Ini bukan pandemi terakhir. Sejarah mengajarkan kepada kita bahwa wabah dan pandemi merupakan fakta kehidupan. Tapi saat pandemi berikutnya datang, dunia harus siap. Lebih siap daripada kali ini," ujar Tedros.
Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara telah membuat kemajuan besar di bidang kedokteran. Tapi kata dia terlalu banyak pihak yang mengabaikan sistem kesehatan masyarakat yang mendasar, padahal itu merupakan fondasi untuk menghadapi wabah penyakit menular.
"Oleh karena itu, setiap negara harus berkomitmen untuk membangun kembali (negaranya) dengan lebih baik, mereka harus berinvestasi dalam hal kesehatan masyarakat, sebagai investasi untuk masa depan yang lebih sehat dan lebih aman," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tedros mengatakan bahwa Covid-19 telah banyak memberikan pelajaran. Salah satunya yakni kesehatan bukanlah barang mewah bagi orang-orang yang mampu menjaganya. "(Kesehatan) itu adalah kebutuhan dan hak asasi manusia," ujarnya.
WHO melihat kemungkinan virus corona akan berada di muka bumi untuk jangka waktu yang lama. Organisasi Kesehatan Dunia itu sebelumnya juga mengatakan bahwa tidak ada vaksinasi corona hingga pertengahan 2021.
Pernyataan ini disampaikan di tengah antusiasme negara-negara dunia menjadi yang pertama memberikan vaksin virus corona bagi warganya.
WHO menyambut baik perkembangan uji klinis tahap III yang dilakukan sejumlah kalangan. Hal itu menandakan kesiapan vaksin di tahap final yang biasanya melibatkan puluhan ribu orang.
Dalam prosedur normal, tahap pengujian vaksin membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk memverifikasi hingga kandidat vaksin dinyatakan aman dan efektif.
Kandidat vaksin harus melewati proses dan prosedur panjang hingga dinyatakan aman dan manjur untuk mengobati suatu penyakit. Namun, peningkatan kasus Covid-19 yang cepat menimbulkan desakan kebutuhan vaksin sesegera mungkin.
Lihat juga:China Pamerkan Vaksin Corona untuk Pertama Kali
Hingga saat ini, kasus virus corona di dunia mencapai 27.500.489, dengan 896 kematian, dan 19.593.824 orang dinyatakan sembuh.
Amerika Serikat masih menjadi negara pertama dengan kasus infeksi terbanyak, diikuti dengan India, dan Brasil di urutan ketiga.