Inilah pemandangan yang sempat membuat para wartawan di ruang pengadilan terkejut dan tak percaya.
Mereka merasa tak habis pikir dengan ekspresi yang diperlihatkan oleh Isabella Guzman asal Colorado Amerika Serikat, pelaku pembunuhan ibu kandungnya.
Setelah menghilangkan nyawa ibunya dengan cara yang amat keji, menikamnya sebanyak 151 kali, Isabella seolah merasa tak bersalah, apalagi menyesali perbuatannya.
Isabella Guzman, seperti dilansir CNN, menikam Ibunya sebanyak 79 kali di bagian wajah dan 72 kali di leher.
Kejadian itu bermula ketika Guzman berusia 18 tahun atau sekitar 7 tahun lalu.
Ia melancarkan aksinya di rumah ibunya di blok 2600 Jalan South Lima.
Perempuan asal Colorado itu dituduh membunuh ibunya di rumah pada 28 Agustus 2013.
Namun, pada persidangan dia divonis tidak bersalah karena menderita sakit jiwa sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa Colorado.
Kemudian pihak jaksa George Brauchler mengatakan, ketika melihat kasus ini, terlihat pembunuhan mengerikan dan kejam oleh anak perempuan terhadap ibunya.
"Aku belum pernah melihat orang dengan luka tusuk sebanyak itu. Dia menikamnya lebih dari 150 kali. Jadi, Anda ingin orang itu dimintai pertanggungjawaban," katanya melansir Dailymail, Selasa (8 September 2020).
Lanjutnya, pihak jaksa juga menegaskan bahwa bukan hanya tentang hukuman tapi tentang keadilan yang menyangkut mental.
"Tetapi, sistem kami adalah sistem yang tidak hanya sarat dengan hukuman atau penjara, tapi terikat pada keadilan. Anda harus melihat komponen ini, yaitu kesehatan mental," ujar Brauchler.
Singkat cerita, kedua orang tua Isabella bercerai sewaktu dia masih kecil. Sebelum pembunuhan sadis itu terjadi, Isabella dan ibunya, Yun-Mi Hoy,
diketahui kerap bertengkar, terutama semenjak ibunya menikah lagi dengan seorang pria bernama Ryan Hoy.
Menurut keterangan aparat setempat, dari hari ke hari, Isabella semakin sering melawan ibunya, yang diduga karena kesal ibunya menikah lagi. Dia dianggap semakin mengancam dan durhaka.
Sehari sebelum menikam ibunya, Isabella juga sempat mengirimkan surel (email) kepada ibunya yang isinya "Kau akan menebusnya".
Keesokan harinya, Isabella melancarkan aksinya di rumah ibunya di blok 2600 Jalan South Lima. Polisi menemukan jasad Yun-Mi Hoy dalam keadaan mengenaskan di dalam kamar mandi lantai dua berselang beberapa jam kemudian.
Isabella Guzman diringkus dalam waktu 16 jam semenjak ditetapkan sebagai buronan. Ketika itu, usianya masih 18 tahun. Kini, dia sudah 25 tahun.
Setelah ditelusuri, Isabella Guzman ternyata mengidap skizofrenia. Di persidangan, dalam kesaksiannya, Dr. Richard Pounds mengatakan bahwa Guzman didiagnosis menderita skizofrenia paranoid.
"Ada tanda-tanda halusinasi yang jelas," kata Pounds.
"Dia menatap ke luar angkasa, bercakap-cakap dengan orang-orang yang tidak hadir, dan dia menertawakan dirinya sendiri," tambahnya.