Pernyataan Menag Fachrul Razi terkait Good looking - Hafiz Quran dan Radikalisme menjadi sorotan publik, tak terkecuali para Anggota DPR.
Karena pernyataan yang dianggap nyeleneh tersebut, Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Ali Taher Parasong menjadi ragu akan keislaman Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi.
Keraguan Ali terhadap keislaman Fachrul dilontarkan dalam rapat kerja Komisi VIII DPR bersama Menag di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Ali mengatakan pertanyaan mengenai keislaman Fachrul itu muncul setelah dirinya membaca surat al-Qiyamah.
"Saya membaca itu, air mata saya keluar, kemudian saya teringat Menteri Agama. Kok tega menyatakan bapak ustaz dan guru ngaji itu adalah bibit-bibit radikalisme," ujar Ali dengan suara lirih.
"Sampai saya bertanya, Pak Menteri Agama Islam atau bukan. Saya mohon maaf perasaan suudzon terhadap seseorang tidak boleh sebenarnya, tapi perasan tak enak," imbuhnya sambil meninggikan nada bicara.
Ali mengaku hatinya hancur mendengar pernyataan Fachrul tentang agen radikalisme good looking. Ia pun meminta Fachrul berhenti berkata radikalisme. Sebab, menurutnya, Islam itu penuh kasih sayang.
"Dengan demikian, menurut pandangan saya, Pak Menteri Agama, sekali lagi saya mengajak berhenti berkata radikalisme. Berhenti berkata radikalisme. Islam yang kita pahami Islam yang rahmatan lil alamin," tegasnya.
Senada dengan Ali Taher, Anggota DPR dari fraksi PKS Mardani Ali Sera juga meminta Fachrul tidak menyakiti hati umat Islam dengan tuduhan tak jelas. Sebab, Menag seharusnya bisa menjadi sosok yang dianggap paling alim.
"Pak Menag jangan sakiti umat dengan tuduhan. Mestinya Menteri Agama itu dianggap paling alim karena mengurus urusan yang paling sakral, agama," ujar Mardani.
Ucapan seorang Menag seharusnya dapat membuat masyarakat semakin dekat dengan Allah. Mardani mengajak Fachrul menjaga situasi tetap kondusif di ruang publik.
"Mestinya lontaran Menag buat rakyat kian dekat dengan Allah SWT, kian kokoh mental dan spiritualnya menghadapi pandemi dan kesulitan ekonomi. Jangan suuzan dan jangan buat orang lain suuzan. Kata nasihat agama kita," ujar anggota Komisi II DPR itu.
"Ayo, Pak Menag, hadirkan ruang publik yang sehat, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran," imbuh Mardani.
Waketum PKB Jazilul Fawaid juga mengingatkan menag Fachrul dalam rapat komisi tersebut.
"Itu koreksi dan peringatan keras bagi Menteri Agama agar hati-hati mengeluarkan pernyataan yang dapat menimbulkan ketersinggungan dan kontroversi," ucap Jazilul.
Fraksi PPP menilai apa yang disampaikan Ali Taher mewakili sebagian kalangan masyarakat muslim di Indonesia.
Sekjen PPP Arsul Sani menilai apa yang disampaikan Ali juga merupakan suara dari umat Islam.
"PPP melihat bahwa apa yang disuarakan oleh para anggota DPR itu adalah juga suara dan ekspresi dari sejumlah elemen masyarakat kita, khususnya umat Islam," kata Arsul saat dimintai tanggapan soal pernyataan Ali Taher.
Fachrul pun diminta mengambil pesan moral dari pernyataan Ali. Arsul meminta Fachrul bersama Kementerian Agama mengambil pelajaran, khususnya terkait komunikasi publik yang tepat dan bijak.
"Selain pesan moral dari Senayan tersebut, PPP memandang perlunya Pak Menag dan jajaran Kementerian Agama mengambil pelajaran tentang langkah-langkah komunikasi publik yang tepat dan bijak tentang suatu program yang hendak dijalankan," tuturnya.
"Bisa jadi sebuah program itu maksud dan tujuannya baik, tetapi ketika komunikasi publiknya tidak matang, tidak bijak, dan tidak komprehensif disosialisasikan lebih dahulu, termasuk dalam pilihan kata-kata atau nama programnya, maka menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat," imbuhnya.