 |
| Wakil Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. H.B Pariama didampingi Ketua Panitia Hari-Hari Besar Keagamaan GPM, Melkianus Sairdekut menyerahkan hewan kurban kepada Imam Masjid Raya Al-Fatah Ambon, Hj. R.R Hasanussy di pelataran masjid. Hj Hasanussy mengatakan sumbangan hewan kurban ini sangat bermanfaat bagi umat yang berhak menerimanya Senin 27 Juli 2020. ANTARA/Daniel Leonard |
Indahnya toleransi antarumat beragama di Kota Ambon, Maluku. Ya, Pengurus Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku menyumbang seekor sapi untuk Masjid Raya Al-Fatah Ambon dalam rangka hari raya Idul Adha.
Bantuan ini bukti keharmonisan toleransi antarumat beragama di Kota Ambon.
Sapi berjenis kelamin jantan dan berumur empat tahun itu diserahkan langsung oleh Pengurus Sinode Gereja Protestan Maluku kepada imam besar masjid raya.
Pengurus Masjid Raya Al-Fatah, Fauzi Attamimi mengungkapkan, sumbangan hewan kurban oleh gereja bukan pertama kalinya terjadi.
Setiap tahun warga non-muslim itu rutin menyumbang seekor sapi sebagai wujud toleransi umat beragama yang selama ini terbangun kuat di Maluku.
“Sumbangan hewan itu juga sebagai tanda ucapan selamat Idul Adha dari Gereja Protestan untuk umat Islam di Maluku,” ujarnya, Sabtu (1/8/2020).
Menurut Fauzi, Islam tidak melarang sumbangan hewan dari umat non-muslim untuk disembelih pada hari raya Idul Adha. Namun demikian, sifat utama hewan kurban berubah menjadi hadiah.
Hadiah tersebut tetap akan diserahkan kepada mereka yang berhak menerima mulai dari kaum dhuafa hingga janda dan anak yatim, termasuk bila penerimanya non-muslim.
Sapi tersebut disembelih bersamaan dengan hewan kurban lainnya.
Pada Hari Raya Idul Adha tahun 2020 ini, Masjid Raya Al-Fatah menerima 18 ekor sapi dan empat ekor kambing untuk dikurbankan.
"Saya atas nama seluruh umat Islam menyampaikan terima kasih kepada MPH Sinode GPM yang sangat peduli dengan masyarakat lewat pemberian hewan kurban untuk hari raya Idul Adha 1441 Hijiriah," kata Imam Besar Masjid Raya Al-Fatah Ambon, R.R Hasanussy.
Menurut dia, Tuhan tidak akan lupa sekecil apa pun ibadah dan perbuatan seseorang di dunia ini akan dibalas.
"Hewan kurban yang diberikan juga terbilang sangat besar, dan tentunya kita akan memotong saat perayaan Idul Adha, dan tiga hari setelah perayaan. Ini diperbolehkan dalam Syariat Islam," ucap Hasanussy.