Ketika anak perempuan berusia 19 tahun lainnya baru menikmati momen kelulusan atau menempuh pendidikan di bangku kuliah serta bekerja, maka berbeda halnya dengan Nurhalimah (19).
Di usia yang masih sangat muda, yakni 19 tahun, kehidupannya justru terbilang menyedihkan dan juga memprihatinkan.
Karena di usai tersebut, Nurhalimah sebentar lagi akan menyandang status ‘janda’.
Pada Selasa 25 Agustus 2020 kemarin, wanita asal Desa Babadan Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu ini datang ke Pengadilan Agama (PA) Indramayu untuk mengajukan gugatan cerai.
Bukan karena faktor ekonomi, seperti yang sedang marak di kalangan pemohon perceraian, melainkan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Saya korban KDRT,” ucapnya.
Pernikahan yang dijalani Nurhalimah dan suami sendiri sudah terbilang cukup lama, yakni 4 tahun.
Namun selama waktu 4 tahun itu, bukan kebahagiaan yang diberikan oleh suaminya, justru penderitaan.
Terlebih, bila dia meminta suaminya menjadi suami yang benar, mencari nafkah, Maka, pukulan lah yang didapatnya.
“Dia masih seneng main, kerjanya cuma main depok-depokan (kesenian) saja.”
“Capek mas sayanya begini terus,” tutur dia.
Karena ini, tekadnya sudah bulat, memutuskan untuk berpisah. Dan dia berharap, perpisahan adalah jalan terbaik.